Sabtu, 23 Juli 2011

KASIH, INILAH CURAHAN HATIKU PADA-MU !!!

Curahan hati, lebih sering disingkat menjadi curhat. Sebagian orang menganggap curhat adalah kurang baik, karena kita menceritakan hal-hal yang mungkin bersifat pribadi kepada orang lain. Sebagian lagi justru menganggap baik, karena dengan curhat, maka beban hati dan pikiran dapat berkurang. Tentunya, curhat tidak boleh kepada sembarang orang. Karena bisa saja terjadi kesalahpahaman.
Selain curhat, mengeluarkan air mata karena kekesalan, kesedihan, juga kegembiraan adalah merupakan salah satu bentuk curhat, meskipun kadang dilakukan sendirian, tanpa melibatkan orang lain. Misalnya dalam beribadah, sholat, sujud, sangat mungkin kita menangis oleh sebab-sebab tadi.
Salah satu sahabat sejati saya sekaligus guru mistik-spiritualitas kehidupan saya mengatakan, Sanghyang Rp jangan pernah kita menahan tangisan atas beban yang kita rasakan, karena menangis, curhat, merupakan sebagian dari terapi pelepasan beban diri. Tangisan dan curhat dapat membuat hati kita merasa sedikit tenang, plong, dan terlepas dari beban. Menahan beban pikiran oleh diri sendiri tanpa pernah dilepaskan dalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan sakit dan trauma berkepanjangan.

Kita patut berbahagia, kalau kita bisa mendapatkan teman untuk sekedar berbagi rasa, berbagi beban dan pikiran, teman yang dapat memberikan solusi, menghibur kita di setiap ada kesulitan dalam diri kita. Tidak dapat dipungkiri, orang lain kadang karena berada di luar lingkaran masalah, justru bisa menemukan solusi atas beban masalah yang kita hadapi.

Anda perlu bersyukur kalau ada orang yang dengan suka hati membagikan hatinya untuk turut mendengar, dan turut berempati, dan turut berbahagia atas setiap apa yang anda dapatkan. Jika anda yang masih lajang menemukan pasangan yang dengan sabar mau mendengarkan setiap keluhan dan mau berbagi hati untuk setiap beban yang anda miliki, berbahagialah, karena dia adalah orang yang mungkin cocok mendampingi anda semasa hidup anda.
Di luar sana masih banyak orang yang justru terjebak dalam kemelut dirinya sendiri, tidak bisa berdamai dengan dirinya sendiri, tidak tahu harus berbagi dan meminta pendapat kepada siapa, bahkan takut untuk mengutarakan isi hati kepada ayahnya, kepada ibunya, kepada saudara-saudaranya, akhirnya masalah dan beban itu ditelan sendiri dengan asumsi-asumsi dan pikiran-pikiran yang belum tentu sepenuhnya benar, penuh dengan prasangka dan kecurigaan. Akibatnya, ragu-ragu dalam bertindak, cenderung nervous, dan tidak percaya diri menghadapi hidup ini.

Curhat dan tangisan bisa kita lakukan kepada Sang Pencipta. Kita boleh menangis mengadukan semua permasalahan kepada Tuhan, Yang Maha Kasih dan Maha Penyayang. Karena Dia lah yang akan memberikan jawaban atas semua keluh kesah kita. Namun jangan lupa, Tuhan TIDAK PERNAH melakukannya sendiri langsung, tetapi Tuhan MENDELEGASIKANNYA melalui orang lain. Kita berkeluh kesah meminta rejeki banyak, tetapi rejeki itu akan Allah kasih melalui tangan orang lain kepada kita. Demikian juga dengan setiap masalah yang kita hadapi, bisa tertolong dengan pertolongan orang lain yang mungkin tidak kita sadari.

Manusia secara fitrah adalah makhluk sosial, yang memerlukan bantuan dan tempat berbagi. Untuk itulah mengapa Tuhan menurunkan Siti Hawa untuk menemani Adam !

BUNGA CINTA 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar