Minggu, 18 Agustus 2019

BUKAN SALAH RAHWANA MENCINTAI SHINTA

BUKAN SALAH RAHWANA MENCINTAI SHINTA

Lima puluh tahun aku bersembunyi di gunung yang terlampau sunyi, tak tahu apa pun yang terjadi di bawah sana.

Atau mungkin justru itulah pangkalnya. Aku terlampau lama bertapa dan belum sepenuhnya siap menjelajahi dunia ketika tiba-tiba mataku terkesima oleh sebuah cahaya yang memancar dari wajah jelita. Sangat jelita. Aku yakin, wajah ibuku yang pernah menggemparkan tak kan ada sepersepuluhnya.

Orang memanggilnya Sinta.

Benar, dia wanita yang didamba siapa saja. Salahkah kalau aku juga memendam cinta?

Ya, cinta.

Inilah mungkin yang menjadi pangkal bencana sehingga aku kemudian dikenal sebagai sang angkara.

Padahal, hanya satu kesalahannya: dia sudah menjadi milik Rama. Dan satu kesalahanku: aku dibakar cinta.

Tapi aku memang berhasrat memilikinya. Aku tak peduli apa pun caranya. Sinta harus menjadi bunga Alengka, seperti ibuku dulu menjadi bunga yang memancarkan keindahannya ke seantero dunia.

O, putri Mantili, mungkin aku menyesal karena sayembara itu terjadi ketika aku masih mesu diri di Gohkarna sehingga seakan-akan hanya ada satu orang yang mampu mengangkat dan mementangkan Gendewa. Tapi tak apalah. Aku yakin bahwa aku belum terlambat untuk memilikinya. Ayodya hanyalah sepetak tanah kecil dibanding Alengka dan negeri-negeri lain yang sudah kutaklukkan seperti Maespati dan Lokapala, dan bagiku Rama terlampau lemah lembut meski kabar sampai juga kepadaku bahwa ia Sang Wisnuputra.

Aku memang menculik Sinta ketika sang jelita justru ditinggal Rama yang terkecoh oleh sebuah permainan sederhana. Lagi pula, untuk apa dewi secantik dia harus menderita di rimba raya?

Kalian tahu, Sinta kutempatkan di bagian istana Alengka yang paling indah. Dan kalian tahu, aku tak pernah menjamahnya meskipun bisa saja kalau hanya kuturuti nafsu belaka.

Aku menawarkan cinta.

Lebih besar daripada yang sudah diberikan Rama.

Ah, Sinta, betapa besarnya cintaku, melebihi apa pun di dunia. Aku rela mempersembahkan apa pun yang kau minta, walaupun harus memindahkan istana Maharaja Suralaya.

Oh, tak pantaskah aku memendam cinta yang membara?

Tak pantaskah raksasa buruk rupa mencinta wanita yang jelita? Bukan salahku terlahir dengan wajah yang buruk tak terkira. Dan bukan salah Sinta, tentu saja, dikaruniai keindahan luar biasa. Dan apakah aku salah memiliki cinta? Bukankah cinta tumbuh begitu saja, tanpa pernah ada rencana?

Kuhadapi segala tantangan, kutaklukkan segala rintangan, meskipun harus pecah perang yang tak pernah kukira. Perang besar yang menghanguskan separo jagat.

Semua demi cinta.

Dan aku bangga karenanya. Kuhadapi semua bukan demi kemasyhuran atau nama besar. Aku merasa apa yang sudah kumiliki sebelumnya lebih besar daripada sekadar kemasyhuran. Aku lebih perkasa dari siapa pun. Aku lebih digdaya dari semuanya. Aku raja dari segala maharaja.

Hanya satu yang belum kuraih.

Dicinta.

Aku memiliki dan dengan sepenuh hati kuberikan cinta. Karena itu kudambakan juga cinta dari orang yang kucinta. Bukankah itu wajar? Aku mencinta dan aku ingin dicinta. Bukan oleh siapa saja, melainkan oleh Sinta.

Ah, Sinta.

Sayang, demi cinta, aku harus menghadapi nyaris seluruh dunia, bahkan Suralaya. Hanya dibantu rakyatku serta satu adikku, juga anakku, aku menghadapi Rama yang didukung para raja perkasa, bahkan juga salah satu adik kandungku sendiri. Aku, manusia yang meraih taraf kedigdayaan melalui upayaku sendiri, berhadapan dengan lelananging jagat yang memang sudah ditakdirkan untuk menandaskan segala jenis angkara, mendapat bantuan dari para raja, juga resi dan brahmana, serta satria anak-anak dewa, dan bahkan mendapat lindungan dari para dewa sendiri.

Aku bangga. Rakyatku telah bertarung dengan gagah perkasa. Anakku maju dengan dada yang penuh gelora. Adikku pun berlaga dan kemudian perlaya menjadi bunga negeri.

Dan aku maju menadahkan dada dan muka demi keyakinan yang tak juga goyah.

Cinta.

Kuhadapi Rama meski aku tahu bahwa sudah tercatat di garis takdir aku akan perlaya di ujung Guwawijaya.

Hanya saja, sebelum aku melepas nyawa, ketahuilah bahwa tak ada warna putih di atas dunia. Bahkan para dewa, serta maharaja para dewa, menggambar lembar-lembar hidupnya juga dengan goresan nafsu kelabu. Bagaimana mungkin Sang Manikmaya terpikat oleh sang istri di punggung Lembu Andini? Kenapa para dewa juga bisa tergoda oleh wanita-wanita arcapada?

Pahamilah bahwa sang lelananging jagat pun bukanlah satria sempurna. Ia lebih suka mementingkan diri sehingga sang istri dan ayah sendiri tak tahan lagi. Bukankah Dasarata tewas karena kesedihan tak tertahankan oleh kepergiannya ke hutan? Bukankah Rama sendiri tega meninggalkan sang istri demi mengejar sebuah bayang-bayang yang tak nyata? Dan kesalahan yang paling besar, bukankah ia mencurigai sang dewi telah ternoda oleh tangan kasarku sehingga harus menghadapi hukuman tak terkira: terjun ke dalam kobaran api?

Tiap detik, aku memang selalu membayangkan tubuh Sinta seperti membayangkan getaran kepundan Gunung Gohkarna. Namun, aku tak pernah menjamahnya karena aku berharap sesuatu yang jauh lebih berharga daripada sekadar semburan magma. Yakni cinta.

Karena itu, biarlah aku mati dengan rasa puas di hati. Bahwa sebenarnya keangkaraanku yang terang-terangan tidaklah seberapa dibanding ribuan angkara yang bersaput wajah Brahmana. Aku yakin, angkara yang demikian jauh lebih berbahaya dibanding sekadar angkara seorang Rahwana.

Kamis, 25 Juli 2019

DAFTAR PUSTAKA : MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM YANG BER'ILMU DAN BERWAWASAN ISLAM


BAHASA DAN SASTRA ARAB
  1. Al-Ajurumiyyah
  2. Al-‘Imrithiy
  3. Al-Alfiyyah (Ibn Malik) dan syarahnya (Ibnu ‘Aqil)
  4. Qawa’id al-Lughah al-‘Arabiyyah (Fu’ad Ni’mah)
  5. Jami’ al-Durus  al-‘Arabiyyah (Syaikh Al-Ghulayainiy)
  6. Al-‘Arabiyyah li al-Nasyi-in (Mamlakah Su’udiyyah ‘Arabiyyah)
  7. Silsilah al-Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyyah (Jami’ah Ibn Su’ud)
  8. Mudzakkirah fi al-Nahwi wa al-Sharfi (Jami’ah Islamiyah Madinah)
  9. Jawahir al-Balaghah
  10. Jauhar Maknun (Imam Akhdhoriy)
  11. Al-Balaghah wa al-Naqd (Mamlakah Su’udiyyah ‘Arabiyyah)
  12. Nushush al-Adabiyyah (Mamlakah Su’udiyyah ‘Arabiyyah)
  13. Jam’u al-Mu’allaqat min al-Asy’ar al-Jahiliyyah
Kamus :
  1. Lisan al-‘Arab (Ibn al-Manzhur)
  2. Mu’jam al-Wasith
  3. Al-Shihhah
  4. Al-Qamus Al-Muhith
  5. Al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam
  6. Kamus Mahmud Yunus : Arab - Indonesia
  7. Kamus Munawwir : Arab - Indonesia
  8. Kamus Al-Mawrid : Arab – Inggris
  9. Mufradat fi Ghara-ib Al-Qur’an (Al-Raghib Al-Asfahaniy)
  10. Kitab al-Ma’rifat (‘Aliy ibn Muhammad Al-Jurjaniy)
AQIDAH / USHULUDDIN
  1. Al-‘Aqidah Al-Thahawiyyah (Imam Al-Thahawiy)
  2. Syarh al-‘Aqidah al-Thahawiyyah (Ibn Abi al-‘Izz)
  3. Kitab al-Tauhid (Imam Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhab)
  4. Syarh Kitab al-Tauhid : Fath al-Majid
  5. Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah (Ibnu Taimiyyah)
  6. Al-Ushul al-Tsalatsah wa Adillatuhu (Imam Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhab)
  7. Al-‘Aqa-id (Hasan Al-Banna)
  8. Al-Asas fi al-Sunnah , Qism al-‘Aqa-id  (Said Hawwa)
  9. Al-Asas Al-Khamsah
  10. Al-Irsyad ila Shahih al-I’tiqad (Mamlakah Su’udiyyah ‘Arabiyyah)
  11. Al-‘Aqidah (Sayyid Sabiq)
  12. Al-Madkhal li Dirasah Al-‘Aqidah ‘ala Madzhab Ahli al-Sunnah wa al-Jama’ah (Ibrahim Muhammad Al-Buraikan)
  13. Al-‘Aqidah al-Islamiyyah (Abdur Rahman Hasan )
  14. Nabdzah ‘an al-‘Aqidah al-Islamiyyah (Syaikh Al-Utsaimin)
  15. Al-Tauhid (Al-Zandaniy)
  16. Al-Tauhid (Dr. Qauzan)
  17. ‘Aqidah al-Muslim (Muhammad Al-Ghazaliy)
  18. ‘Aqidah al-Mu’min (Abu Bakr Al-Jaza-iriy)
  19. Al-Ta’rif al-‘Aamm bi Din al-Islam (‘Aliy Thanthawiy)
  20. ‘Aqidah Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah (Ibrahim Al-‘Aqiliy)
  21. Ma’na Laa Ilaha Illallah (Muhammad Quthb)
  22. Muqarrar al-Tauhid (Muhammad Quthb)
  23. Al-Iman (Yusuf Al-Qaradhawiy)
  24. Al-Iman (Na’im Yasin)
  25. Al-Ibanah ‘an Ushul al-Diyanah (Abul Hasan Al-Asy’ariy)
  26. Al-Dirasah fi al-Firaq
  27. Silsilah al-Durus al-Diniyah  fi al-‘Aqa-id al-Islamiyah (Nashir Mukarim al-Syairadziy)
  28. Al-Islam fi Muwajihah A’da-ihi (Taufiq ‘Aliy Wahbah)
  29. Al-Islam ‘Aqidatan wa Syari’atan (Mahmud Syalthuth)
  30. Al-Islam (Sa’id Hawwa)
  31. Tarikh al-Madzahib al-Islamiyyah fi al-Siyasah wa al-‘Aqidah (Muhammad Abu Zahrah)
  32. Minhaj al-Sunnah al-Nabawiyyah (Ibn Taimiyyah)
ULUM AL-QUR’AN
  1. Al-Itqan fi ‘Ulum Al-Qur’an
  2. Manahil al-‘Irfan fi ‘Ulum Al-Qur’an
  3. Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an (Shubhi Shalih)
  4. Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an (Manna’ Al-Qaththan)
  5. Al-Tibyan fi ‘Ulum Al-Qur’an (Muhammad ‘Aliy Al-Shabuniy)
  6. Al-Qur’an Kitab Ahkamat Ayatuhu (Ahmad Muhammad Jammal)
  7. Al-Tafsir wa al-Mufassirun (Husain Al-Dzahabiy)
  8. Mabahits fi I’jaz Al-Qur’an (Mushthafa Muslim)
  9. Al-Amtsal mun Al-Kitab wa Al-Sunnah (Abu ‘Abdullah Muhammad ibn ‘Aliy al-Hakim Al-Turmudziy)
  10. Al-Tibyan fi Aqsam Al-Qur’an (Ibn Qayyim Al-Jauziyyah)
  11. Membumikan Al-Qur’an (Quraish Syihab)
  12. Al-Tashwir Al-Fanniy fi Al-Qur’an
  13. Kaifa Nata’amalu ma’a Al-Qur’an Al-Karim (Yusuf Al-Qaradhawiy)
  14. Mafatih li al-Ta’amul ma’a Al-Qur’an  (Shalah Abdul Fattah Al-Khalidiy)
  15. Adab Hamalah Al-Qur’an (Imam Al-Nawawiy)
  16. Jawahir Al-Qur’an (Imam Al-Ghazaliy)
  17. Manhaj al-Madrasah  al-‘Aqliyyah al-Haditsah fi al-Tafsir (Fahd Al-Rumiy)
  18. Lubab al-Nuqul fi Asbab al-Nuzul (Imam Al-Suyuthiy)
  19. Mu’jam : Mu’jam Al-Mufahras li Alfazh Al-Qur’an (Fu’ad ‘Abd Al-Baqiy)
  20. Haqq al-Tilawah (Hasan Husniy Utsman)
  21. Al-Burhan fi Tajwid Al-Qur’an (Muhammad Al-Shadiq Al-Qamhariy)
  22. Hidayatul Mustafid fi ‘Ilm al-Tajwid (Abu Hazimah)
  23. Al-Farid fi ‘Ilm al-Tajwid (Abdur Ra-uf Salim)
  24. Al-Mulakhkhash fi ‘Ilm al-Tajwid (Ahmad Muhammad Mu’id)
  25. Ilmu Tajwid (Bashori Alwi)
  26. Pedoman Daurah Al-Qur’an : Kajian Ilmu Tajwid (Abdul ‘Aziz Abdur Rauf)
TAFSIR AL-QUR’AN
  1. Al-Bayan Al-Lafzhiy fi al-Mushaf
  2. Tanwir al-Muqabbas fi Tafsir Ibn ‘Abbas
  3. Tafsir Al-Jalalain
  4. Tafsir Al-Thabariy
  5. Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim (Ibn Katsir) dan Mukhtashar-nya (Muhammad ‘Aliy Al-Shabuniy)
  6. Al-Durr Al-Mantsur fi Al-Tafsir bi Al-Ma’tsur (Imam Al-Suyuthiy)
  7. Mafatih al-Ghaib (Imam Al-Raziy)
  8. Anwar Al-Tanzil  wa Asrar al-Ta’wil (Imam Al-Baidhawiy)
  9. Lubab al-Ta’wil fi Ma’ani Al-Tanzil (Imam Al-Khazin)
  10. Madarik Al-Tanzil wa Haqa-iq al-Ta’wil (Imam Al-Nasafiy)
  11. Ruh al-Ma’aniy (Imam Al-Alusiy)
  12. Fath al-Qadir (Imam Al-Syaukaniy)
  13. Tafsir Al-Baghawiy
  14. Tafsir Al-Qur’an Al-Karim : Al-Manar (Rasyid Ridha)
  15. Tafsir Al-Maraghiy (Ahmad Musthafa Al-Maraghiy)
  16. Mahasin al-Ta’wil (Jamaluddin Al-Qasimiy)
  17. Tafsir Al-Sa’diy
  18. Fi Zhilal Al-Qur’an (Sayyid Quthb)
  19. Shafwah al-Tafasir (‘Aliy Al-Shabuniy)
  20. Aisar al-Tafasir
  21. Tafsir Al-Jauhariy (Thanthawiy Jauhariy)
  22. Qabas min Nur Al-Qur’an Al-Karim (Muhammad ‘Aliy Al-Shabuniy)
  23. Adhwa’ al-Bayan fi Tafsir Al-Qur’an bi Al-Qur’an
  24. Tafsir Al-Azhar (Buya Hamka)
  25. Wawasan Al-Qur’an (Quraish Syihab)
  26. Rawa-i’ al-Bayan  fi Tafsir Ayat  al-Ahkam (Muhammad ‘Aliy Al-Shabuniy)
  27. Ahkam Al-Qur’an (Imam Al-Jashshash Al-Hanafiy)
  28. Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an (Imam Al-Qurthubiy Al-Malikiy)
  29. Tafsir Juz ‘Amma (Muhammad ‘Abduh)
  30. Tafsir Juz ‘Amma, Al-Tafsir Al-Bayani Li Al-Qur’an (‘Aisyah ‘Abdurrahman bintusy Syathi’)
  31. Tafsir Surah Al-Taubah (‘Abdullah ‘Azzam)
  32. Tafsir Al-Hijriy fi Surah Al-Nisa’ (Didin Hafizhuddin)
ULUM AL-HADITS / NAQD AL-HADITS / MUSHTHALAH AL-HADITS
  1. Min Athyab al-Minah fi ‘Ilm al-Mushthalah (Jami’ah Islamiyah Madinah)
  2. Al-Nahj al-Hadits fi Mukhtashar ‘Ulum al-Hadits (‘Aliy Muhammad Nashr)
  3. Ihtimam al-Muhadditsin bi Naqd al-Hadits, Sanadan wa Matanan (Dr. Muhammad Luqman Al-Salafiy)
  4. Ruwat al-Hadits Alladzina Sakata ‘Anhum A-immah al-Jarh wa al-Ta’dil : Baina al-Tautsiq  wa al-Tajhil (Addab ibn mahmud Al-Hims)
  5. Mukhtashar Mushthalah al-Hadits (Edisi Terjemahan Indonesia oleh Fathurrahman)
  6. Al-Alfiyyah Al-Suyuthiy fi ‘Ilm al-Hadits
  7. Manhaj al-Naqd fi Ulum al-Hadits (Nuruddin Attar)
  8. Buhuts fi Tarikh Sunnah Al-Musyarrafah (Akram Dhiya’)
  9. Al-Sunnah Qabla al-Tadwin (Muhammad ‘Ajaj Al-Khathib)
  10. Difa’  ‘an  al-Sunnah
TELAAH HADITS
  1. Al-Muwaththa’ (Imam Malik ibn Anas)
  2. Tanwir al-Hawalik Syarh Al-Muwaththa’ (Al-Suyuthiy)
  3. Shahih Al-Bukhariy
  4. Fath al-Bariy Syarh Shahih Al-Bukhariy
  5. Irsyad al-Syariy Syarh Shahih Al-Bukhariy
  6. Al-Tajrid Al-Sharih li Al-Jami’ Al-Shahih (Imam Al-Zabidiy)
  7. Shahih Muslim
  8. Mukhtashar Shahih Muslim (Imam Al-Munzhiriy)
  9. Syarh Shahih Muslim (Imam Nawawiy)
  10. Sunan Abi Dawud
  11. Aun al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud
  12. Sunan Ibn Majah
  13. Sunan Al-Tirmidziy (Jaami’ Al-Tirmidziy)
  14. Sunan Al-Nasa’iy
  15. Musnad Ahmad ibn Hanbal
  16. Al-Arba’in Al-Nawawiyyah dan Syarahnya (Al-Wafiy dsb)
  17. Silsilah al-Ahadits al-Shahihah (Nashiruddin Al-Albaniy)
  18. Silsilah al-Ahadits al-Dha’ifah wa al-Maudhu’ah (Nashiruddin Al-Albaniy)
  19. Jawahir Al-Bukhariy
  20. Jami’ al-Shaghir Imam Al-Suyuthiy
  21. Asbab Wurud  al-Ahadits
  22. Al-Lu’lu’ wa al-Marjan
  23. Tanzih al-Syari’ah al-Marfu’ah ‘an  al-Ahadits al-Shani’ah al-Maudhu’ah (Al-Kananiy)
  24. Kanz al-‘Ummal
  25. Tahdzib al-Tahdzib
  26. Mu’jam : Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Ahadits al-Nabawiyyah
USHUL FIQIH WA FALSAFAH TASYRI’
  1. Mabadi’ Awwaliyyah
  2. Sullam Al-Taufiq
  3. Ilmu Ushul al-Fiqh (‘Abdul Wahhab Khallaf)
  4. Ushul al-Fiqh (Muhammad Abu Zahrah)
  5. Ushul al-Fiqh (Khudhari Bik)
  6. Ushul al-Fiqh al-Islamiy (Wahbah Al-Zuhailiy)
  7. Ushul al-Syari’ah (‘Aliy Hasbullah)
  8. Al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam (Al-Amudi)
  9. Al-Luma’ fi Ushul al-Fiqh (Abu Ishaq Al-Fairuzabadiy)
  10. Ghayah al-Wushul (Abu Yahya Zakaria)
  11. Al-Asybah wa al-Nazha-ir fi al-Furu’ (Imam Al-Suyuthiy)
  12. Al-Wajih fi Ushul al-Fiqh (‘Abdul Karim Zaidan)
  13. Al-Muwafaqat fi Ushul al-Ahkam (Imam Al-Syathibiy)
  14. Al-Mustashfa min ‘Ilm al-Ushul (Imam Al-Ghazaliy)
  15. I’lam al-Muwaqqi’in (Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah)
  16. Irsyad al-Fuhul (Imam Al-Syaukaniy)
  17. Maqashid al-Syari’ah al-Islamiyah  (Muhammad Thahir Asyur)
  18. Al-Tasyri’ wa al-Fiqh fi al-Islam (Manna’ Al-Qaththan)
  19. Khasha-ish al-Syari’ah al-Islamiyah (Yusuf Al-Qaradhawiy)
  20. Fiqh al-Aulawiyyat (Yusuf Al-Qaradhawiy)
  21. Fiqh al-Ikhtilaf : Baina al-Ikhtilaf al-Mahmudah wa al-Tanazu’ al-Madhmumah (Yusuf Al-Qaradhawiy)
  22. Adab al-Ikhtilaf (Jabir Al-‘Ulwaniy)
  23. Fiqh al-Waqi’
  24. Tarikh Tasyri’ (Abdul Wahhab Khallaf)
  25. Hikmah Tasyri’
  26. Al-Madkhal li Dirasah al-Syari’ah al-Islamiyyah (Yusuf Al-Qaradhawiy)
  27. Al-Madkhal li Dirasah al-Syari’ah al-Islamiyyah (Abdul Karim Zaidan)
  28. Tarikh al-Fiqh al-Islamiy (Muhammad Abu Zahrah)
FIQIH ISLAM
  1. Bulugh al-Maram fi Adillah al-Ahkam (Ibn Hajar Al-Asqalaniy)
  2. Subul al-Salam Syarh Bulugh al-Maram (Al-Shan’aniy Al-Kahalaniy)
  3. Ibanah al-Ahkam Syarh Bulugh al-Maram
  4. Al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu (Wahbah Zuhailiy)
  5. Nail al-Authar (Imam Syaukaniy)
  6. Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid  (Ibn Rusyd)
  7. Fiqh al-Sunnah (Sayyid Sabiq)
  8. Al-Fiqh ‘ala al-Madzahib al-Arba’ah (Al-Jaziriy)
  9. Al-Fiqh ‘ala al-Madzahib al-Khamsah
  10. Fiqh al-Zakat (Yusuf Al-Qaradhawiy)
  11. Fiqh (Fatawa) ‘Umar ibn Al-Khaththab
  12. Al-Tasyri’ al-Jina-iy al-Islamiy (‘Abdul Qadir ‘Audah)
  13. Kitab al-Umm fi Fiqh Al-Syafi’iy
  14. Al-Taqrib fi Fiqh Al-Syafi’iy
  15. Fath al-Mu’in fi Fiqh Al-Syafi’iy
  16. Mughniy al-Muhtaj (Syarbini Khathib)
  17. Nihayah al-Muhtaj (Syihabuddin Al-Ramliy)
  18. Minhaj al-‘Abidin fi Fiqh Al-Syafi’iy (Imam Al-Nawawiy)
  19. Al-Kafiy fi Fiqh Al-Hanbaliy (Ibn Qudamah Al-Maqdisiy)
  20. Multaqa al-Abhur fi Furu’ Al-Hanafiyyah
  21. Durr al-Muntaqa fi Syarh al-Multaqa
  22. Majma’ al-Anhur fi Syarh al-Multaqa
  23. Min al-Mudawwanah al-Kubra li Al-Imam Malik ibn Anas (Sahnun Al-Tanukhiy)
  24. Hasyiyah Al-Bajuriy
  25. Shifah Sholat al-Nabiy (Ibn Baz)
  26. Al-Halal wa al-Haram fi al-Islam (Yusuf Al-Qaradhawiy)
  27. Al-Mirats fi Al-Qur’an wa Al-Sunnah (Muhammad ‘Aliy Al-Shabuniy)
  28. Dirasat fi al-Ikhtilafat al-Fiqhiyyah (Muhammad Abul Fath)
AKHLAQ
  1. Riyadh al-Shalihin (Imam Nawawiy)
  2. Ihya ‘Ulum al-Din (Imam Al-Ghazaliy)
  3. Minhaj al-Qashidin Mukhtashar Al-Ihya (Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy)
  4. Minhaj al-‘Abidin (Imam Al-Ghazaliy)
  5. Madarij al-Salikin (Ibn Qayyim Al-Jauziyyah)
  6. Tanbih al-Ghafilin (Imam Al-Samarqandiy)
  7. Al-Adzkar Al-Nawawiyyah (Imam Nawawiy)
  8. Ighatsah al-Lahfan
  9. Al-Da’ wa al-Dawa’ (Ibn Qayyim Al-Jauziyyah)
  10. Syifa’ al-‘Alil (Ibn Qayyim Al-Jauziyyah)
  11. Afat ‘ala al-Thariq (Sayyid Muhammad Nuh)
  12. Al-Hikam
  13. Tazkiyyah al-Nufus ‘Inda al-Salaf (Dr. Ahmad Farid)
  14. Al-Akhlaq al-Islamiyyah (Abdur Rahman Hasan)
  15. Akhlaq Al-Qur’an (Ahmad Syubashiy)
  16. Min Akhlaq al-Nabiy (Ahmad Muhammad Al-Huufi)
  17. Khuluq al-Muslim (Muhammad Al-Ghazaliy)
  18. Kuliah Akhlaq (Yunahar Ilyas)
TARIKH ISLAM
  1. Qashash al-Anbiya’ (Ibn Katsir)
  2. Sirah Nabawiyyah (Ibn Hisyam)
  3. Sirah Ibn Ishaq
  4. Al-Bidayah wa al-Nihayah (Ibn Katsir)
  5. Tarikh al-Umam wa al-Muluk (Tarikh Thabariy)
  6. Tarikh Ya’qubiy
  7. Thabaqat Al-Kubra (Ibn Sa’ad)
  8. Al-Maghaziy (Al-Waqidiy)
  9. Al-Kamil fi al-Tarikh  (Ibn Al-Atsir)
  10. Al-Rahiq al-Makhtum (Al-Mubarak Kakhuriy)
  11. Tarikh Baghdad
  12. Hayat Muhammad (Husain Haikal)
  13. Sirah Nabawiyyah (Sa’id Ramadhan Al-Buthiy)
  14. Al-Sirah Al-Nabawiyyah : Durus wa ‘Ibar (Mushthafa Al-Siba’iy)
  15. Al-Sirah Al-Nabawiyyah al-Shahihah (Akram Dhiya’)
  16. Sirah al-Rasul saw (Muhammad Aziz Daruzah)
  17. Hadza al-Habib Ya Muhibb (Abu Bakr Jabir Al-Jaza-iriy)
  18. Manhaj Harakiy (Munir Muhammad Al-Ghadhban)
  19. Fiqh al-Sirah (Munir Muhammad Al-Ghadhban)
  20. Al-‘Awashim min al-Qawashim (Ibnul ‘Arabiy)
  21. Tarikh al-Khulafa’ (Al-Suyuthiy)
  22. Itmam al-Wafa’ fi Sirah al-Khulafa’ (Muhammad Khudhari Bik)
  23. Jaulah Tarikhiyyah fi ‘Ahd al-Khulafa’ al-Rasyidin (Sa’id Muhammad Wakil)
  24. Tarikh al-Khulafa’ al-Rasyidun (Ibn Qutaibah)
  25. Suwar min Hayat al-Shahabah
  26. Hayat al-Shahabah (Al-Kandahlawiy)
  27. Al-Khilafah wa al-Mulk (Abul A’la Al-Maududiy)
  28. Muhadharah Tarikh al-Umam al-Islamiyah (Muhammad Khudhari Bik)
  29. Jawami’ al-Sirah (Imam Ibn Hazm)
  30. Manhaj Kitabah al-Tarikh al-Islamiy (Muhammad ibn Shamil Al-‘Ulyaniy Al-Salafiy)
  31. Usd al-Ghabah  fi Ma’rifah al-Shahabah (Ibn Al-Atsir)
  32. Nahj al-Balaghah dan syarahnya (Ibn Abil Hadid)
  33. Futuh al-Buldan (Al-Balazhariy)
  34. Fajr al-Islam (Ahmad Amin)
  35. Dhuha (Dhahy) al-Islam (Ahmad Amin)
  36. Dinasti-dinasti Islam
SIYASAH ISLAMIYYAH / IJTIMA’IYYAH ISLAMIYYAH
  1. Nahwa Mujtama’ Islamiy (Sayyid Quthb)
  2. Ahkam al-Sulthaniyyah (Imam al-Mawardiy)
  3. Al-Fard wa al-daulah fi al-Syari’ah  al-Islamiyyah
  4. Atsar Tathbiq al-Hudud fi al-Mujtama’
  5. Min Fiqh al-Daulah (Yusuf Al-Qaradhawiy)
  6. Nashihah al-Muluk (Imam Al-Ghazaliy)
  7. Al-Khilafah wa al-Imamah al-‘Uzhma (Rasyid Ridha)
  8. Al-Siyasah al-Syar’iyyah fi Ishlah al-Ra’ wa al-Ra’iyyah (Ibnu Taimiyyah)
  9. Al-Siyasah al-Syar’iyyah (Yusuf Al-Qaradhawiy)
  10. Al-Siyasah al-Syar’iyyah (Abdul Wahhab Khallaf)
  11. Al-Siyasah al-Syar’iyyah wa al-Fiqh al-Islamiy (Abdur Rahman Taj)
  12. Al-Siyasah fi al-Fikr al-Islamiy (Ahmad Syalabiy)
  13. Minhaj al-Sunnah (Ibn Taimiyyah)
  14. Al-Ijtima’ al-Islamiy (Taqiyuddin Al-Nabhaniy)
  15. Al-Syura : baina al-Fikrah al-Islamiyyah wa al-Fikrah al-Gharbiyyah (Abul Hasan Al-Nadawi,  Maktabah al-Taqaddum, Kairo, 1977)
  16. Al-Daulah al-Islamiyah (Taqiyuddin Al-Nabhaniy)
  17. Al-Imamah wa al-Siyasah (Ibnu Qutaibah)
  18. Al-Kharaj (Abu Yusuf Al-Hanafiy)
  19. Kitab al-Amwal (Abu ‘Ubaid Al-Qasim ibn Salam)
  20. Al-Isytirakiyyah al-Islamiyyah (Mushthafa Al-Siba’iy)
  21. Al-Fikr al-Siyasiy fi al-Islam (Muhammad Jalal Syaraf dan ‘Aliy Abdul Mu’thiy Muhammad)
  22. Al-Fikr al-Siyasiy wa al-Hukm al-Islam (Muhammad ‘Aziz Nazhmi Salim)
  23. Al-Mu’jam al-Qanuniy (Harits Sulaiman Al-Faruqiy)
  24. Al-Thuruq al-Hukmiyyah fi al-Siyasah al-Syar’iyyah (Ibn Qayyim Al-Jauziyyah)
  25. Al-Siyasah al-Jina-iyyah fi al-Syari’ah (Bahantsiy Ahmad Fathiy)
  26. Suluk al-Malik fi Tadbir al-Mamalik (Ibnu Abi Rabi’)
  27. Nazhariyyah al-Islam wa al-Hadya fi al-Siyasah wa al-Qanun wa al-Dustur (Abul A’la Al-Maududi)
  28. Al-Nazhariyyah al-Siyasah al-Islamiyyah (Muhammad Dhiya-uddin Al-Rais)
  29. Al-Nazhariyyah al-Islam fi al-Daulah (Hazim Abdul Muth’al Al-Sa’idiy)
  30. Nizham al-Hukm fi al-Islam (Yusuf Musa)
  31. Tarikh al-Madzahib al-Islamiyyah fi al-Siyasah wa al-‘Aqidah (Muhammad Abu Zahrah)
  32. Al-‘Alaqah al-Dauliyyah fi al-Islam (Muhammad Abu Zahrah)
  33. Al-‘Alaqah al-Dauliyyah fi al-Silm wa al-Harb (Mahmud Syalthuth)
  34. Al-Syari’ah al-Islamiyyah wa al-Qanun al-Dauliy al-‘Aamm (‘Aliy Manshur)
  35. Mabadi’ al-Nizham al-Hukm fi al-Islam (Abdul Hamid Al-Mutawalliy)
  36. Daulat al-Rasul fi al-Madinah (Ahmad Ibrahim Syarif)
  37. The Politics of Islamic Revivalism (Muhammad Arkoun, Bloomington, Indiana University Press, 1988)
FIQIH DAKWAH
  1. Fiqih Dakwah (IIFSO)
  2. Fiqih Dakwah : Al-Da’wah, Qawa’id wa Ushul (Jum’ah Amin ‘Abdul ‘Aziz)
  3. Fiqih Dakwah (Mushthafa Masyhur)
  4. Ushul al-Da’wah (Abdul Karim Zaidan)
  5. Usus al-Da’wah (Sayyid Wakil)
  6. Fiqh al-Da’wah ila Allah (‘Aliy ‘Abdul Halim Mahmud)
  7. Al-Madkhal ila ‘Ilm al-Da’wah (Muhammad Abul Fath)
  8. Tsaqafah al-Da’iyyah (Yusuf Al-Qaradhawiy)
  9. Shifat al-Da’iyyah (Muhammad Shaba-ih)
  10. Tadzkirah al-Da’iyyah (Al-Buhay Al-Khauliy)
  11. ‘Aqabat ‘ala Thariq al-Dakwah (Abdullah Nashih ‘Ulwan)
  12. Al-Da’wah al-Fardiyyah (Shalih ibn Yahya Shawwab)
  13. Al-Shifat al-Lazimah fi al-Da’wah (Jasim Muhalhil)
  14. Al-Hikmah fi al-Da’wah ila Allah (Al-Qahthaniy)
  15. Al-Mar’ah al-Muslimah fi Fiqh al-Da’wah (‘Aliy Abdul Halim Mahmud)
TSAQAFAH ISLAMIYAH

  1. Muqawwamat al-Tashawwur al-Islamiy (Sa’id Hawwa)
  2. Mafhum Tajdid al-Din (Busthami Muhammad Sa’id, Dar al-Da’wah, Kuwait, 1984)
  3. Al-Islam wa al-‘Aql (Abdul Halim Mahmud, Kairo : Dar al-Kutub al-Haditsah)
  4. Al-Khasha-ish al-‘Ammah li al-Islam (Yusuf Al-Qaradhawiy)
  5. Qishshah al-Hadharah al-Islamiyyah (‘Imaduddin Khalil)
  6. Ma’alim al-Tsaqafah al-Islamiyyah (Abdul Karim ‘Utsman)
  7. Min Rawa-i'i Hadharatina (Mushthafa Al-Siba’iy)
  8. Al-Tsaqafah al-Islamiyyah : Baina al-Inghilaq wa al-Infitah [Kebudayaan Islam : Eksklusif atau Inklusif] (Yusuf Al-Qaradhawiy)
  9. Lamhat fi al-Tsaqafah al-Islamiyah (Umar Audah Al-Khathib)
  10. Tsaqafah al-Muslim (Dr. Abdul Halim Uwais)
  11. Al-Sunnah : Mashdaran li al-Ma’rifah wa al-Hadharah [Terjemahan : Yusuf Al-Qur’an] (Yusuf Al-Qaradhawiy)
  12. Al-Yamin  wa al-Yasar fi al-Fikr al-Diniy (Hasan Hanafi, Madbuliy, Mesir, 1989)
TSAQAFAH HARAKIYAH
  1. Al-Thariq ila Jama’ah al-Muslimin (Ibn Jabir)
  2. Al-Mausu’ah al-Muyassarah fi al-Adyan wa al-Madzahib al-Mu’ashirah (WAMY)
  3. Minhaj al-Harakah al-Thullabiyyah al-Islamiyyah
FIQIH JIHAD
  1. Tarbiyyah Jihadiyyah (Dr. Abdullah ‘Azzam)
  2. Al-Jihad fi al-Islam (Sa’id Ramadhan Al-Buthiy)
  3. Al-Jihad fi al-Islam (Ahmad Muhammad Jammal)
TARBIYAH ISLAMIYAH
  1. Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyah (Jami’ah Ibn Su’ud)
  2. Manhaj al-Tarbiyyah (‘Aliy Abdul Halim Mahmud)
  3. Falsafah al-Tarbiyyah al-Islamiyyah (Umar Al-Syaibaniy)
  4. Al-Murabbiy wa Al-Tarbiyyah al-Islamiyyah (Muhammad Abdul Hadi)
  5. Manhaj al-Tarbiyyah al-Nabawiyyah li al-Thifl
  6. Tarbiyyah al-Aulad (Abdullah Nashih ‘Ulwan)
  7. Asalib al-Tadris (Yusuf Al-Humawiy)
  8. Al-Manhaj al-Islamiy fi Ta’lim al-‘Ulum al-Thabi’iy (Muhammad Al-Qashshash)
  9. Ihsha’ al-‘Ulum (Imam Al-Farabi)

Rabu, 25 September 2013

Sheikh Bediuzzaman Said An-Nursi dan Jama'ah An-Nur

Bediuzzaman adalah salah seorang ulama’ yang bertungkus lumus berjuang menyedarkan rakyat Turki agar menolak fahaman Sekular dan kembali kepada Islam. Beliau lahir pada tahun 1878 iaitu era pemerintahan Khlalifah Abdul Hamid II ( 1876 – 1909 ).
Ketika Mustafa Kamal Attaturk naik menjadi Presiden pertama Republik Turki pada tahun 1924, Sheikh Bediuzzaman berusia 46 tahun. Beliau menyaksikan sendiri bagaimana jahatnya regim Kamal Attaturk menghentam Islam dan menyerangnya dari pelbagai sudut. Badai sekularisasi akhirnya disedari oleh umat Islam Turki yang sebelum itu mengangkat Kamal Attaturk sebagai ‘Mujahid Islam’ kerana berperanan memimpin beberapa kali peperangan menghadapi musuh-musuh Turki. Namun, semuanya telah terlambat. Unsur-unsur Islam dalam pemerintahan habis disapu bersih agar tidak tersisa sedikitpun.

Saat itulah, umat Islam tersedar mereka dikhianati oleh Mustafa Kamal yang sebelum itu dalam ucapan-ucapannya menjanjikan kegemilangan untuk Islam. Akhirnya, sebahagian umat Islam yang masih kukuh pegangan terhadap Islam bangkit melakukan jihad melawan Mustafa Kamal dan pendokongnya (Kemalis). Revolusi yang paling penting terjadi di wilayah Tenggara Turki pada tahun 1344 Hijrah, kemudian di Manyamin pada 1349 Hijrah. Perlawanan ini berhasil dipatahkan oleh orang-orang Kamal Attaturk (Kemalis) dengan cara yang paling untuk dibayangkan. Zalim, sadis dan dahsyat ! Dalam revolusi ini, terdapat sekian banyak ulama’ yang menjadi korban kekejaman pendokong Kamal Attaturl. Bahkan, beliau sampai melakukan kezaliman dan diskriminasi ke atas kawasan-kawasan yang terdapat umat Islam yang memberontak terhadap pemerintahannya. Mereka tidak mendapat perhatian dalam bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan.

Kemunculan Jama’ah An-Nur selepas Khalifah Abdul Majid II (1922 – 1924) dijatuhkan, tambah merungsingkan regim Kemalis. An-Nur yang dipimpin oleh Bediuzzaman dan murid-muridnya yang datang setelah itu melakukan perlawanan dengan cara menuliskan beberapa buku-buku berunsur keIslaman dan Risalah An-Nur. Tujuannya untuk memberikan kesedaran Islam dan melawan prinsip-prinsip Kemalisme dan Sekularisme. Gerakan ini tidak menggunakan pendekatan bersenjata kerana melihat kondisi yang agak merumitkan saat itu. Jihad mereka adalah melalui lisan dan penulisan. Kebimbangan Kamal menjadi-jadi apabila melihat seruan Bediuzzaman disambut baik oleh sebahagian umat Islam yang memaksa beliau memanggil Bediuzzaman untuk berbincang serta memujuk agar An-Nursi berpihak kepadanya.

Bediuzzaman membantah keras pendirian golongan Kemalis yang mengaggap ajakan beliau kepada orang ramai untuk solat boleh menimbulkan perpecahan di dalam sesebuah majlis. Maka beliau menjawab, “ sesungguhnya hakikat yang utama yang muncul setelah Islam adalah solat dan sesungguhnya orang yang tidak solat adalah adalah pengkhianat, sedangkan pemerintahan seorang pengkhianat adalah ditolak !”.

Akibat ucapannya itu, beliau dipenjarakan dan kemudian diasingkan setelah dituduh melakukan konspirasi untuk menggulingkan pemerintah pada tahun 1935.Namun demikian, dakwah dan seruannya diteruskan langsung dan menyebar dengan cara rahsia di tengah-tengah golongan akademisi dan tentera serta pejabat-pejabat pemerintah. Bahkan, pernah dicatat bahawa Bediuzzaman pernah menulis risalah dakwah diatas beberapa kertas kecil, lalu dilipat halus dan diisi kedalam kotak mancis yang diseludup keluar oleh kakitangan penjara yang bersimpati terhadap dakwahnya. Akhirnya, sekali lagi beliau dihadapkan ke muka pengadilan atas tuduhan mengatakan Kamal Attaturk adalah ‘Dajjal’.

Dihadapan muka pengadilan, beliau menyampaikan ucapan dengan menyebut, “ sungguh saya merasa hairan bagaimana manusia-manusia yang saling memberi salam dengan salam Al-Qur’an, bayan-bayannya dan mukjizat-mukjizatnya, dituduh mengikuti gerakan politik rahsia. Pada saat yang sama, orang-orang yang biadab itu diberi hak untuk memperlecehkan Al-Qur’an dan kebenaran-kebenarannya dengan cara yang sinis dan menjijikkan. Setelah itu apa yang mereka lakukan dianggap sebagai satu yang suci dengan alasan kebebasan. Sedangkan cahaya Al-Qur’an yang kini bersinar disekian juta kaum Muslimin yang terikat dengan undang-undangnya dianggap sebagai kejahatan, kehinaan dan kelicikan”.

“Dengarlah wahai orang-orang yang menjual agamanya dengan akhiratnya, yang terjerembab dengan kekufuran yang mutlak, sesungguhnya aku katakana dengan segala kekuatan yang Allah berikan kepadaku, “ Lakukanlah apa yang mungkin kalian lakukan, sebab puncak keinginan kami adalah menjadikan kepala-kepala kami sebagai tebusan dari sekecil apa pun hakikat dari kebenaran-kebenaran Islam…” Bediuzzaman pun dikembalikan ke pengasingan hingga tahun 1367 Hijrah tatkala pemerintah terpaksa harus memenuhi tuntutan umat Islam untuk melakukan aktiviti keagamaan mereka.

Jama’ah An-Nur ditekan begitu dahsyat dan sempat hidup sekitar 9 bulan sahaja setelah bersusah payah melakukan revolusi jihad ke atas pemerintahan Kamal Attaturk. Pendokong dan pengikut Jama’ah An-Nur kebanyakannya adalah mereka yang berbangsa Kurdis iaitu bangsa Bediuzzaman. Perjuangan mereka berakhir dengan ribuan dihukum gantung , selebihnya dipenjarakan dan dihalau keluar dari Turki oleh Mustafa Kamal. Beberapa pimpinannya dibunuh. Bediuzzaman menghembuskan nafas yang terakhir pada 23 Mac 1960.

Kejahatan pihak pemerintah tidak dapat dibendung lagi apabila menyaksikan dakwah Bediuzzaman diteruskan oleh anak muridnya. Akhirnya, pihak pemerintah mengarahkan agar makam Bediuzzaman dibongkar semula dan jenazahnya dipindahkan ke satu tempat yang tidak diketahui sampai sekarang.

Catatan : Bagi teman-teman yang ingin melakukan kajian dan meneruskan pembacaan tentang perjuangan Bediuzzaman Said An-Nursi, rujuk disini http://saidnursy.multiply.com/ beserta lain-lain gambar dan video yang menarik.
Gambar 1 - Bediuzzaman, 2 - Beliau dan murid-muridnya, 3 - Suasana pemakaman jenazah beliau, 4 - Makamnya yang sempat difoto.

InsyaAllah…dalam artikel berikutnya, penulis akan mengumpulkan sebanyak mungkin senarai kezaliman dan pengkhianatan Mustafa Kamal ke atas Islam dan ummahnya.

Sumber rujukan:
1) Gerakan Fremasonry-Musuh Dalam Menghancurkan Islam, Malaysia.
2) Sejarah Para Khalifah,Pustaka Al-Kautsar,Jakarta Timur.
3) Sebahagian foto dari http://saidnursy.multiply.com/

Jumat, 20 September 2013

DAFTAR 185 KITAB PUSAKA WARISAN MAHA KARYA "WIRO SABLENG" KENANGAN ASYIK DAN MENYENANGKAN !

Berikut adalah daftar judul serial silat Pendekar kapak maut Naga Geni 212 Wiro Sableng yang telah pernah terbit dipasaran, mungkin anda masih ingin mengoleksi koleksi lengkapnya silahkan aja berburu di toko buku terdekat kesayangan anda.
Buku Wiro sableng Sudah terbit dimulai dari Empat Brewok dari goa Sanggreng dan berakhir di Jabang Bayi dalam Guci, dan sebenarnya serial Wiro Sableng akan terus berlanjut tetapi sayang sang penulis sudah lebih dahulu menghadap sang maha pencipta, ketika cerita ini belum sempat beakhir.

Berikut judul serial silat Wiro Sableng yang sudah terdeteksi :
01. Empat Berewok Dari Goa Sanggreng
02. Mau Bernyanyi Di Pajajaran
03. Dendam Orang-Orang Sakti
04. Keris Tumbal Wilayuda
05. Neraka Lembah Tengkorak
06. Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga
07. Tiga Setan Darah dan Cambuk Api Angin
08. Dewi Siluman Bukit Tunggul
09. Rahasia Lukisan Telanjang
10. Banjir Darah di Tambun Tulang
11. Raja Rencong Dari Utara
12. Pembalasan Nyoman Dwipa
13. Kutukan Empu Bharata
14. Sepasang Iblis Betina
15. Mawar Merah Menuntut Balas
16. Hancurnya Istana Darah
17. Lima Iblis Dari Nanking
18. Ki Ageng Tunggul Keparat
19. Hidung Belang Berkipas Sakti
20. Pendekar Pedang Akhirat
21. Neraka Puncak Lawu
22. Pendekar Dari Gunung Naga
23. Siluman Teluk Gonggo
24. Iblis-iblis Kota Hantu
25. Cinta Orang-Orang Gagah
26. Khianat Seorang Pendekar
27. Cincin Warisan Setan
28. Penculik Mayat Hutan Roban
29. Petaka Gundik Jelita
30. Dosa-dosa tak Berampun
31. Bencana Di Kuto Gede
32. Pangeran Matahari Dari Puncak Merapi
33. Bajingan Dari Susukan
34. Panglima Buronan
35. Munculnya Sinto Gendeng
36. Telaga Emas Berdarah
37. Dewi Dalam Pasungan
38 Maut Bermata Satu
39. Iblis Berjanggut Biru
40. Kelelawar Hantu
41. Setan Dari Luar Jagat
42. Malaikat Maut Berambut Salju
43. Badai Di Parangtritis
44. Dewi Lembah Bangkai
45. Topeng Buat Wiro Sableng
46. Manusia Halilintar
47. Serikat Setan Merah
48. Srigala Iblis
49. Memburu Si Penjagal Mayat
50. Pembalasan Ratu Laut Utara
51. Mayat Hidup Gunung Klabat
52. Raja Sesat Penyebar Racun
53. Guna-Guna Tombak Api
54. Kutukan Dari Liang Kubur
55. Pembalasan Pendekar Bule
56. Ratu Mesum Bukit Kemukus
57. Nyawa Yang Terhutang
58. Bahala Jubah Kencono Geni
59. Peti Mati Dari Jepara
60. Betina Penghisap Darah
61. Serikat Candu Iblis
62. Makam Tanpa Nisan
63. Kamandaka Si Murid Murtad
64. Neraka Krakatau
65. Hari-hari Terkutuk
66. Singa Gurun Bromo
67. Halilintar di Singosari
68. Pelangi di majapahit
69. Purnama Berdarah
70. Bujang Gila Tapak Sakti
71. Guci Setan
72. Dendam di Puncak Singgalang
73. Harimau Singgalang
74. Kutunggu di Pintu Neraka
75. Kepala Iblis Nyi Gandsuri

Petualang Wiro di Jepang :
76.Pendekar Gunung Puji
77.Sepasang Manusia Bonsai
78.Ninja Merah

79.Dendam Manusia Paku
80.Dewi Ular

Episode Wasiat Iblis (8 Episode)
01. Wasiat Iblis
02. Wasiat Dewa
03. Wasiat Sang Ratu
04. Delapan Sabda Dewa
05. Muslihat Para Iblis
06. Muslihat Cinta Iblis
07. Geger Di Pangandaran
08. Kiamat Di Pangandaran

Episode Tua Gila Dari Andalas (11 Episode)
01. Tua Gila Dari Andalas
02. Asmara Darah Tua Gila
03. Lembah Akhirat
04. Pedang Naga Suci 212
05. Jagal Iblis Makam Setan
06. Utusan Dari Akhirat
07. Liang Lahat Gajahmungkur
08. Rahasia Cinta Tua Gila
09. Wasiat Malaikat
10. Dendam Dalam Titisan
11. Gerhana Di Gajahmungkur,

Episode Latanahsilam (18 Episode)
01. Bola Bola Iblis
02. Hantu Bara Kaliatus
03. Peri Angsa Putih
04. Hantu Jatilandak
05. Rahasia Bayi Tergantung
06. Hantu Tangan Empat
07. Hantu Muka Dua
08. Rahasia Kincir Hantu
09. Rahasia Patung Menangis
10. Hantu Langit Terjungkir
11. Rahasia Mawar Beracun
12. Hantu Santet Laknat
13. Badai Fitnah Latanahsilam
14. Rahasia Perk4w1n4n Wiro
15. Hantu Selaksa Angin
16. Muka Tanah Liat
17. Batu Pembalik Waktu
18. Istana Kebahagiaan

Episode Kembali Ke Tanah Jawa (6 Episode)
01. Kembali Ke Tanah Jawa
02. Tiga Makam Setan
03. Roh Dalam Keraton
04. Gondoruwo Patah Hati
05. Makam Ke Tiga
06. Senandung Kematian

Episode Badik Sumpah Darah (7 Episode)
01. Badik Sumpah Darah
02. Mayat Persembahan
03. Si Cantik Dalam Guci
04. Tahta Janda Berdarah
05. Meraga Sukma
06. Melati Tujuh Racun
07. Kutukan Sang Badik

Episode 113 Lorong Kematian (9 Episode)
01. 113 Lorong Kematian
02. Nyawa Kedua
03. Rumah Tanpa Dosa
04. Bendera Darah
05. Aksara Batu Bernyawa
06. Pernikahan Dengan Mayat
07. Api Cinta Sang Pendekar
08. Misteri Pedang Naga Suci 212
09. Kematian Kedua

Episode Kitab 1000 Pengobatan (8 Episode)
01. Kitab 1000 Pengobatan
02. Perjanjian dengan roh
03. Nyi Bodong
04. Lentera Iblis
05. Azab sang Murid
06. Api dipuncak Merapi

Episode Dadu Setan (4 episode)
01. Dadu Setan
02. Si Cantik Dari Tionggoan
03. Misteri Pedang Naga Merah
04. Sang Pembunuh

Episode Petaka Patung Kamasutra (6 episode)
01. Petaka Patung Kamasutra
02. Misteri Bunga Noda
03. Insan Tanpa Wajah
04. Sang Pemikat
05. Topan Di Gurun Tengger
06. Nyawa Titipan

Episode Si Cantik Gila Dari Gunung Gede (8 Episode)
01. Si Cantik Gila Dari Gunung Gede
02. Bayi Satu Suro
03. Dendam Mahluk Alam Roh
04. Perjodohan Berdarah
05. Badai Laut Utara
06. Cinta Tiga Ratu
07. Janda Pulau Cingkuk
08. Bayi Titisan

Episode Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok (5 Episode)
01. Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok
02. Fitnah Berdarah Di Tanah Agam
03. Mayat Kiriman Di Rumah Gadang
04. Bulan Sabit Di Bukit Patah
05. Kupu-Kupu Mata Dewa

Episode Malam Jahanam Di Mataram (15 Episode)
01. Malam Jahanam Di Mataram
02. Empat Mayat Aneh
03. Roh Jemputan
04. Dua Nyawa Kembar
05. Sepasang Arwah Bisu
06. Dewi Kaki Tunggal
07. Jaka Pesolek Penangkap Petir
08. Tabir Delapan Mayat
09. Delapan Sukma Merah
10. Sesajen Atap Langit
11. Selir Pamungkas
12. Delapan Pocong Menari
13. Bulan Biru Di Mataram
14. Bidadari Dua Musim
15. Jabang Bayi Dalam Guci

212
212

CARA MASUK KE ALAM JIN

Giman sangat tertarik dengan alam jin . Keinginannya untuk tahu alam itu, sungguh besar. Karena itu dia mencoba merayu kastubi untuk berkenan memberikan riyadhahnya. “Berat, Man. kalau bisa, tak usah lah,” tutur Kastubi 
“Lo, kenapa?”
“Untuk bisa melihat alam jin, kamu harus mengawali dengan riyadhah terlebih dahulu. Setelah itu, sebelum masuk alam jin, kamu harus mengawali godaan yang menyeramkan. Setelah kamu berhasil melawan godaan, maka alam jin bisa terbuka, “jawab Kastubi. “Tetapi aku pernah dengar, ada cara lain yang mudah dan tidak melalui riyadhah terlebih dulu.”desak Giman.
“Ada memang syaratnya, kamu harus menyembelih seekor kucing hitam, kemudian mengambil empedunya dan mengoplos dengan empedu ayam jantan. Setelah itu, dicampur lagi dengan suatu bahan yang hanya ada di arab sana.”
“Nama bahan itu?”
“Sementara aku rahasiakan dulu. Aku khawatir, kalau kamu masuk alam jin , nanti bisa mengalami nasib seperi seorang rekanku,”jawab Kastubi sambil tersenyum.

“Apa yang dialami rekanmu?”
Sebentar kastubi diam. Diambilnya selinting rokok disaku baju,Tangan kirinya menutupi nyala api,supaya tidak mati tertiup angin. Kemudian diisapnya rokok dalam-dalam, dan menghembuskan asapnya bergulung-gulung keatas.”Aku punya teman bernama Subhan ,”kata Kastubi,mulai bercerita.”Dia mencoba cara itu dan berhasil. Namun akhirnya dia menjadi tontonan orang.”
“Itu karena dia berhasil menangkap salah satu jin?”tanya Giman, penasaran.
“Bukan. Bukan karena itu.”Sahut kastubi, sembari menghisap rokoknya. “Namun, setelah subhan mengoleskan ramuan-ramuan tersebut ke kelopak matanya, tiba-tiba pemandangannya lain . Dia merasa seolah-olah di kuburan yang sepi dan bertemu dengan jin yang sangat cantik.”
“Lantas?”tanya giman masih penasaran.
“subhan bersetubuh dengan jin itu. Namun badan wadagnya masih dialam manusia , sedangkan sukmanya masuk ke alam jin. Dia ditonton bamyak orang,karena tengkurap di trotoar jalan dan bersetubuh dengan tumpukan sampah,”jelas kastubi.
“Astagfirullah,” sahut Giman.
“Subhan kemudian diamankan penduduk, karena dianggap gila.”
Sejenak kastubi diam. Dipandanginya wajah giman, taman ngobrolnya yang justru penasan terhadap alm jin. Cerita kastubi ternyata tidak mampu memadamkan niatnya untuk melakukan riyadhah,agar mampu melihat alam jin.
“Baiklah, rasa penasaranmu akan aku jawab sekarang juga. Aku akan memperlihatkan jin milikku,tanpa riyadhah. Syaratnya hanya masuk kamar pribadiku dan berjanjilah atau bersumpahlah dengan nama tuhan, setelah berhasil melihat jinku, kamu tak lagi minta yang neko-neko .”
“Tentu, aku berjanji,dan bersumpah,”kata giman. Kastubipun mengajak giman menuju kamar pribadinya. “Sebelum, kamu melihat jinku, terlebih dahulu aku ingin cerita, sebenarnya aku sudah tidak ingin merawatnya lagi.”
“Kalau begitu, berikan saja jinmu kepadaku, ” pinta giman.

“Ingat janjimu, kamu tak akan lagi neko-neko.”
“Baiklah. Kau boleh masuk kamar, setelah aku memberikan tanda dengan mengetuk pintu tiga kali,
“kata kastubi. Dan Kastubi pun masuk kamar,kemudian mematikan semua lampu di dalamnya.
Diluar giman menunggu dengan tenang. Apalagi setelah dia mencium bau wewangian yang sebelumnya tidak ada. Dan dengan jelas dia mendengar suara pintu diketuk tiga kali.
“sebentar lagi ruangan ini akan terang, dan kau akan bisa melihat jinku. “sahut Katubi.
“Dari arah mana ia akan menampakkan diri?” tanya giman.

“ia akan bergayut pada balik pintu, bersiaplah.”
Lampu pun dinyalakan, tetapi giman tetap tidak melihat jin yang diceritakan kastubi.
“Mana jinnya?”
“Itu….”
“Itukan celana .”
“Iya, celana jeans.”
“sialan !” gerutu giman.
Dan kastubi pun tertawa melihat saudaranya yang merah padam akibat dikerjain habis-habisan.”Aku berkata jujur, ini jinku . ia sudah tiga bulan bergayut dibalik pintu.Aku tak ingin lagi merawatnya, karena reslitingnya sudah aus. Kalau kamu mau, bawalah,” kata kastubi. masih dengan senyum kemenangan.

By Masruri

Tarekat, Itu Sebuah Jalan ? Mau jalan-jalan ke mana ?

SEPERTI syari’at, tarekat (thariqah) berarti jalan, hanya saja kalau yang pertama jalan raya (road), maka yang terakhir adalah jalan kecil (path). Tarekat kemudian dipahami sebagai jalan spiritual yang ditempuh seorang Sufi. Selain tarekat sering juga digunakan kata “suluk” yang artinya jula perjalanan spiritual, dan orangnya disebut “salik.” Tetapi kata tarekat juga dipakai untuk merujuk sebuah kelompok persaudaraan atau ordo spiritual yang biasanya didirikan oleh seorang Sufi besar seperti ‘Abd al-Qadir Jilani, Sadzili, Jalal al-Din Rumi, dll., dan nama tarekat tersebut biasanya dinisbatkan dengan nama-nama pendirinya, atau julukan yang diberikan oleh para pengikutnya. Karena itu kita mengenal tarekat Qadiriyah, Sadzailiyah atau Mawlawiyah yang dinisbatkan dengan julukan “Mawlana” (Guru Kami) yang diberikan murid-murid Rumi kepadanya.
Sebagai jalan spiritual, tarekat ditempuh oleh para Sufi atau Zahid di sepanjang zaman. Setiap orang yang menempuhnya mungkin mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. Sekalipun tujuannya adalah sama, yaitu menuju atau mendekati Tuhan atau bersatu dengan-Nya, baik dalam arti majazi ataupun hakiki, dalam apa yang disebut sebagai kesatuan mistik (ittihad). Meskipun begitu para ahli sepakat untuk memilah-milah tahapan perjalanan spiritual ini ke dalam stasion-stasion (maqamat) dan keadaan-keadaan (ahwal). Perbedaan antara keduanya adalah, sementara maqamat dicapai melalui usaha yang sadar dan sistematis, ahwal adalah keadaan-keadaan jiwa (mental states) yang datang secara spontan, sebagai hadiah dari Tuhan, dan umumnya berlangsung relatif cepat dan tidak bertahan lama.
Selain pengalaman spiritual yang berbeda-beda dari seorang Sufi dalam tarikatnya, intensitas dan kecepatan perjalanannya pun bisa berbeda-beda. Ali Nadwi, misalnya menggambarkan perjalanan mistik Rumi seperti burung falkon (rajawali) yang bisa dengan cepat tiba di tangan sang Raja, sedangkan perjalanan spiritual Farid al-Din ‘Aththar, digambarkan merayap seperti semut. Rumi sendiri misalnya mengatakan, “Seorang Sufi bermi’raj ke ‘Arsy dalam sekejap; sang zahid perlukan sebulan untuk sehari perjalanan.”
Selanjutnya, walaupun jalan spiritual itu sendiri objektif, dalam arti betul-betul dialami oleh orang-orang suci di sepanjang zaman, tetapi pengalaman masing-masing Sufi dalam menempuh perjalanan tersebut bersifat subjektif. Dan karena sifat pengalaman mereka subjektif, maka tidak mungkin kita harapkan adanya keseragaman ungkapan atau nama-nama tahapan (maqamat) atau keadaan-keadaan (ahwal) dari semua Sufi yang mengalaminya. Oleh karena itu wajar, kalau para penulis Sufi berbeda, misalnya, dalam menamakan maqam-maqam ataupun urutan-urutannya. Al-Kalabadzi, misalnya, menyebut maqam-maqam tersebut sebagai berikut: “Taubat, zuhuz, sabar, faqr, tawadhdhu’, taqwa, tawakkal, ridha’, mahabbah dan ma’rifat,” sementara menurut al-Ghazali maqam-maqam itu adalah sebagai berikut: “Taubat, sabar, faqr, zuhud, tawakkal, mahabbah, ma’rifah, dan ridha’. Adapun al-Qusyairi memberikan daftar yang berbeda juga urutan-urutannya, sebegai berikut: “Taubat, wara’, zuhud,tawakkal, sabar, dan ridha’.
Selain perlajanan itu digambarkan secara datar dan dalam bentuk prosa, seperti tersebut di atas, ada juga beberapa Sufi yang melukiskan perjalanan spiritual mereka secara simbolis dan dalam bentuk puitis. Farid al-Din ‘Aththar misalnya menggambarkan perjalanan spiritualnya dengan indah dalam karya puitisnya Manthiq al-Thayr sebagai perjalanan panjang yang melelahkan dari burung-burung (yang melambangkan jiwa-jiwa manusia) dalam rangka menjumpai raja mereka “Simurgh.” Untuk itu mereka harus melampaui tujuh lembah, yaitu lembah pencarian, lembah cinta, ma’rifat, perpisahan, kesatuan, keheranan, kefakiran dan kehancuran (fana’). Ibn ‘Arabi, di tempat lain, melukiskan perjalanan atau pengalaman spiritualnya secara rinci tanpa berusaha memberi nama masing-masing tingkatnya, tetapi menceriterakan dengan gambalang perjalanan manusia dari tingkat inderawi, menuju tingkat imajinal, dan dari dunia imajinasi ke dunia spiritual yang murni. Sekurangnya ada 19 tahap perjalanan yang digambarkan Ibn ‘Arabi dalam kitabnya Risalat al-Anwar fima yumnah Shahib al-kKhalwa min al-Asrar, sebelum akhirnya manusia kembali ke dunia inderawi.
Apa yang kita gambarkan selama ini tentang tarekat adalah tarekat dalam pengertian sebuah perjalanan spiritual, yang juga disebut suluk. Tetapi ada pengertian lain dari terekat, yakni sebagai persaudaraan atau ordo spiritual. Pengertian inilah yang sebenarnya lebih dikenal di kalangan luas, seperti tarekat Naqshbandi, Sanusiyah, Qadiriyah dsb. Tentu bukan tempatnya dalam pendahuluan ini untuk membahas satu per satu tarekat tersebut. Namun satu hal dari tarekat dalam pengertian ini perlu dikemukakan, yaitu tentang metode spiritual dan peranan sang guru (mursyid). Karena tasawuf pada hakikatnya tidak bisa dipelajari lewat buku, maka latihan spiritual berupa dzikr, atau sama’, adalah cara yang efektif untuk memahaminya lewat pengalaman batin. Daripada mengajar murid-muridnya tentang ajaran-ajaran para Sufi, seorang mursyid akan mengajak murid-muridnya untuk melakukan perjalan spiritual bersama melalui dzikir menuju Tuhan, dengan cara (metode) seperti yang dialami dan dikuasai oleh sang mursyid sendiri. Dengan begitu, sang mursyid berharap bahwa apa yang pernah ia alami dengan metode yang sama, juga akan dialami oleh murid-muridnya. Metode ini harus diikuti dengan disiplin yang tinggi dan dengan penuh ketaatan kepada petunjuk sang mursyid. Ini terjadi karena ia yakin hanya dengan cara itulah maka pengalaman seorang murid akan sesuai dengan yang direncanakan.
Dalam proses pembimbingan ini, sang murid tidak boleh protes atau membangkang, bahkan dikatakan sang murid harus bertindak seolah-olah seperti mayat di tangan orang-orang yang memandikannya. Boleh saja membangkang, tetapi sang mursyid tidak bertanggung jawab atas kegagalan sang murid yang membangkang tadi  dalam perjalanan spiritualnya, dan tidak ada jaminan bahwa usahanya itu akan berhasil. Jadi inilah kiranya peranan sang mursyid terhadap muridnya, yakni memastikan bahwa segala hal ihwal metode dijalankan sepenuhnya oleh sang murid. Baru setelah segalanya dijalankan dengan sebaik-baiknya, seorang murid bisa berharap sukses dalam usahanya itu.

KHASHIYAT DAN FADHILAT AL-ASMA AL-HUSNA BAG-1

Allah berfirman, “Dia telah mengajari Adam seluruh nama” (Al –Baqarah [2]: 31) dan “Milik Allahlah nama – nama yang indah, dan mohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama – nama tersebut” (Al – A`raaf [7]: 180)
Rasulullah bersabda, “Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu; barang siapa memahaminya akan masuk surga.” (Shahiih Bukhaari, Shahiih Muslim). Tentunya dalam memahaminya tidak hanya dengan ucapan saja tetapi juga dengan perbuatan dan tingkah laku kita.
Keutamaan dan manfaat dari Nama – Nama Allah (Asmaul Husna) telah banyak dirasakan oleh banyak orang. Oleh sebab itu saya mencoba merangkum dari beberapa buku yang membahas keutamaan dan manfaat dari Asmaul Husna tersebut. Mudah – mudahan bermanfaat bagi kita semua. Amiin....

Allaah

ALLAAH adalah al-ism al – a`zham, nama teragung, yang mencakup semua sifat Allah yang indah dan menjadi tanda Esensi dan sebab bagi segala esensi.
©  Barang siapa membaca ism ini secara rutin setiap hari sebanyak 1000 kali, dengan ucapan Yaa Allaah ya huu, niscaya Allah akan mengaruniakan kepada orang itu kesempurnaan keyakinan, semua keraguan dan ketidakpastian akan hilang dihatinya.
©    Barang siapa membacanya pada hari Jumat sebelum sholat, dalam keadaan suci dan bersih pakaiannya, serta bebas dari segala kesibukan, maka Allah akan memudahkan segala permintaannya.
© Jika orang yang sedang menderita suatu penyakit yang sulit disembuhkan oleh dokter, lalu ia berdoa kepada Allah dengan ism ini, niscaya ia akan sembuh dengan izin Allah, selama ajalnya belum tiba. 

1.     Ar – Rahmaan (Maha Pemurah)
© Barang siapa membaca Ya Rahmaan sebanyak 100 kali tiap selesai mengerjakan sholat fardhu, maka dengan izin Allah akan hilanglah sifat lalai dan lupa dalam dirinya.
2.     Ar – Rahiim (Maha Penyayang)
©  Barang siapa takut terjerumus kepada perbuatan yang tidak disukainya, maka hendaklah ia berdzikir dengan membaca Ya Rahmaan Ya Rahiim sebanyak 100 kali setiap selesai mengerjakan sholat fardhu.
©    Barang siapa yang membaca Ya Rahiim sebanyak 100 kali setelah mengerjakan sholat subuh, niscaya dia akan mendapatkan kasih sayang dari semua makhluk dan terhindar dari semua bencana dan malapetaka.
3.     Al – Malik (Maharaja)
©     Barang siapa membaca ism ini dengan rutin tiap hari pada waktu matahari tergelincir sebanyak 100 kali niscaya hatinya akan menjadi bersih, dan lenyaplah segala kekotorannya.
©    Barang siapa membacanya sesudah terbit fajar sebanyak 120 kali, maka Allah akan memberinya kekayaan dan karunia-Nya, baik dengan sebab – sebab maupun dengan pintu yang dibukakan Allah SWT atasnya.
©   Menurut Hadis, Nabi Khaidir a.s mengajarkan doa berikut ini untuk dibacakan kepada orang sakit sebanyak 100 kali : “Allaahhumma anta al – Malik al – Haqq al-ladzii laa ilaaha illaa anta. Yaa Allaah, yaa Salaam, ya Syaafi’ ” dan 3 kali : “yaa Syifaa’ al-quluub” (“Ya Allah, Engkau adalah Raja yang sebenarnya, tidak ada Tuhan selain Engkau. Ya Allah, wahai Sumber Kedamaian , wahai Yang Maha Penyembuh; wahai Penyembuh Hati!”). Insya Allah orang itu akan sembuh.
4.     Al – Qudduus (Maha Suci)
©  Jika seseorang yang memiliki hati yang bersih membaca yaa Qudduus sebanyak 100 kali setiap hari, hatinya akan terbebas dari semua pikiran dan perhatian yang menimbulkan kesulitan, kekhawatiran, dan penderitaan bagi diri kita sendiri.
©     Allah akan mengobati semua penyakit ruhani kepada orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak – banyaknya setiap hari.
©  Barang siapa menuliskan: pada sekeping roti sesudah selesai melaksanakan sholat Jumat kemudian dimakannya, maka Allah akan membukakan baginya pintu ibadat dan akan menyelamatkannya dari bencana.
(Rasakanlah penderitaan orang yang tersesat maupun orang yang malang, bukan dengan cercaan, tetapi dengan perasaan iba dan pertolongan, dan berharaplah kepada janji Allah bahwa kasih sayang-Nya jauh melebihi amarah-Nya)
5.     As – Salaam (Maha Sejahtera, Yang Memberikan Kesejahteraan)
©     Ism ini berfungsi mengusir bencana dan penyakit, sehingga jika dibacakan atas orang yang sedang menderita sakit sebanyak 120 kali, dengan karunia Allah penyakitnya akan sembuh selama ajalnya belum tiba.
©  Jika ism ini dibacakan sebanyak 136 kali dengan suara keras sekedar bisa didengar oleh si sakit, sambil mengangkat tangan diatas kepala si sakit, Insya Allah orang yang sakit itu akan sembuh dengan izin Allah SWT.
©  Barang siapa yang membaca ism ini terus menerus, Allah akan melindunginya dari semua bencana dan bahaya.
(“Jangan bersandar pada sebatang pohon yang akan menjadi kering dan tumbang. Jangan bergantung pada manusia, karena mereka akan menjadi tua dan mati.” Orang yang bergantung pada Allah, al-Salaam, Penyelamat, tidak akan pernah panik. Kekuatan Allah akan menampakkan diri pada orang itu sebagai sikap pemberani orang beriman. Inilah manifestasi al-Salaam)
6.     Al – Mu’min (Maha Mengaruniakan Keamanan)
©  Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 630 kali pada saat mengalami ketakutan, Allah akan melindunginya dari semua bencana, kecelakaan dan kerugian.
©     Jika seseorang menuliskan Asma Allah ini di kertas atau dengan mengukirnya di cincin perak kemudian dipakai sebagai ta’wiz, maka keselamatan jasmani dan ruhaninya berada dalam tanggungan Allah SWT.
©     Jika seseorang berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 36 kali dan memohon perlindungan kepada-Nya ketika menghadapi kekerasan atau bahaya, maka Insya Allah dia akan selamat.
7.     Al – Muhaymin (Maha Memelihara, Yang Maha Melindungi)
©  Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 100 sesudah mandi dan sholat dua rakaat ditempat yang sunyi dengan memusatkan perhatian kepada Allah SWT, niscaya Allah akan menyucikan lahir dan batinnya.
©     Allah SWT juga akan memperlihatkan kepadanya hal yang ghaib jika Asma Allah ini dibaca sebanyak 115 kali.
©   Barang siapa yang menuliskan Asma Allah ini pada sehelai sutera, lalu memegangnya di atas asap dari pembakaran minyak wangi, batu amber dan gula dan dibaca lebih dari 5.000 kali selama tujuh hari, lalu ia meletakkannya dibawah bantal, maka Insya Allah dia akan mendapatkan mimpi yang akan berpengaruh terhadap kehidupan material dan spiritualnya dimasa yang akan datang.
8.     Al – ‘Aziiz (Maha Perkasa)
©  Barang siapa yang berdzikir dengan Asma Allah ini selama 40 hari, tiap harinya sebanyak 40 kali, niscaya Allah akan menolongnya dan memuliakannya, sehingga ia tidak lagi membutuhkan bantuan seorang makhluk pun.
9.     Al – Jabbaar (Yang Maha Berkuasa, Maha Memaksa)
© Barang siapa dengan sungguh – sungguh beriman kepada kekuatan Allah yang tak terkalahkan itu dan mengharapkan kekuatan dapat membaca yaa Jabbaar sebanyak 21 kali di pagi dan sore hari, Insya Allah dia akan terhindar dari ancaman orang – orang yang zalim.
©     Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 226 kali di setiap pagi dan sore hari, dia akan diselamatkan dari kezaliman penguasa dan orang – orang yang kejam, baik didarat maupun dilaut, di dalam perjalanan maupun di tempat kediaman.
©  Jika seseorang mengukir Asma Allah ini di cincin perak dan memakai cincin tersebut, maka orang – orang akan merasa gentar terhadapnya dan orang – orang akan merasakan kehebatannya, Insya Allah.
(Satu – satunya tempat untuk menghilangkan keputus asaan kita, menentramkan hati dari rasa gundah yang dengannya kita menemukan diri kita sendiri adalah Allah)
10.   Al – Mutakabbir (Maha Megah, Yang Mempunyai Keagungan dan Kesombongan)
© Jika seseorang membaca yaa Mutakabbir sebanyak 10 kali sebelum bersebadan dengan istrinya, niscaya mereka akan mendapatkan anak yang sholeh.
© Orang yang membaca Asma Allah ini secara istiqamah, kepadanya akan dikaruniakan kemuliaan dan keagungan.
©    Jika dibaca sebelum mengerjakan tugas apa saja, maka tugas itu akan selesai, Insya Allah.
(Dengan kasih sayang-Nya, Dia menangguhkan hukuman-Nya yang keras agar engkau sadar sendiri dan mengubah jalan hidupmu. Janganlah engkau merasa aman karena keadaanmu, perbuatanmu, yang bersifat material maupun spiritual, yang tak pelak lagi akan selalu menyebabkan kerendahan yang menakutkan atau pahala yang ditinggikan)
11.   Al – Khaaliq (Maha Pencipta)
© Jika Asma Allah ini dibaca ditengah malam dan memahami maknanya di dalam hatinya, niscaya Allah akan secara khusus akan menciptakan untuknya seorang malaikat yang akan mendoakannya hingga akhir zaman. Juga berguna untuk menerangi hati dan wajah.
©     Siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali selama 7 hari, ia akan dilindungi dari semua malapetaka, Insya Allah.
(“Aku adalah Perbendaharaan Tersembunyi. Aku ingin dikenal, maka Kuciptakan makhluk.”)
12.   Al – Baari’ (Maha Mengadakan, Yang Merencanakan Segala Sesuatu)
©     Jika Seorang wanita yang mandul berpuasa selama 7 hari dan setiap hari setelah berbuka dengan air kemudian membaca Yaa Baari’uu yaa Mushawwiru sebanyak 21 kali, Allah SWT akan mengaruniakan kepadanya seorang anak lelaki, Insya Allah.
©     Barang siapa membaca Asma Allah ini selama 7 hari berturut – turut sebanyak 100 kali maka ia akan selamat dari bencana.
13.   Al – Mushawwir (Maha Pembentuk)
©     Jika seorang wanita yang tidak dapat memiliki anak dan percaya bahwa hanya Allah – lah Yang Maha Pencipta, kemudian dia berpuasa selama 7 hari dan setiap berbuka puasa membaca yaa Khaaliq yaa Baarii’ yaa Mushawwir sebanyak 21 kali diatas segelas air dan berbuka puasa dengan meminum air ini, Insya Allah dia akan memiliki anak.
(Seperti halnya Allah menggabungkan sel – sel pada tubuh manusia, Dia juga menempatkan setiap orang bersama perbuatannya pada jalan keabadian. Yang menjadi kawan kita hanyalah amal perbuatan kita.)
14.   Al – Ghaffaar (Maha Pengampun)
©     Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali setelah sholat Jumat, maka segala dosa – dosanya akan diampuni pada minggu sebelumnya.
©   Ketika amarah menyala di dalam hati seseorang, kemudian orang itu ingat dan membaca yaa Ghaffaar, maka amarah itu akan reda.
©  Barang siapa yang membaca yaa Ghaffaar setiap hari setelah sholat ‘Ashar, Allah SWT akan memasukkan orang yang membacanya dalam golongan orang – orang yang diampuni oleh-Nya.
15.   Al – Qahhaar (Maha Mengalahkan)
©     Jika seseorang yang memiliki niat ikhlas di dalam hatinya untuk membebaskan diri dari kekuasaan hawa nafsu dan dari hasrat duniawi itu mengingat dan membaca yaa Qahhaar sesering mungkin, niscaya dia akan dapat mengendalikan hawa nafsunya.
©     Berkhasiat untuk menghilangkan rasa cinta berlebihan kepada dunia dan pengagungan selain kepada Allah SWT di dalam hati. Barang siapa membiasakan berdzikir dengan Asma Allah ini, maka ia akan mendapatkan hal itu dan akan menang atas seterunya.
16.   Al – Wahhaab (Maha Pemberi)
©   Orang yang ditimpa kemiskinan hendaknya selalu membaca Asma Allah ini atau menuliskannya untuk dikenakan sebagai ta’wiz. Atau membacanya sebanyak 40 kali dalam sujud terakhir dalam sholat Dhuha. Insya Allah, ia akan terbebas dari kemiskinan melalui jalan yang tidak disangka – sangka.
©   Jika seseorang mempunyai hajat, khusus agar hajatnya terkabul, hendaknya melakukan sujud dihalaman rumah atau masjid kemudian membaca Asma Allah ini 100 kali, Insya Allah hajatnya akan terkabul.
©   Jika seseorang ingin meningkatkan kehidupan material maupun spiritualnya, hendaklah ia sholat malam dua rakaat selama tiga atau tujuh hari berturut – turut, dengan memanjatkan tangan kepada Allah dan membaca yaa Wahhaab sebanyak 100 kali sebelum dia memohonkan kebutuhannya, niscaya Allah akan mengabulkan doanya.
(Orang yang berdosa tak ubahnya seperti orang miskin yang jatuh ke dalam saluran pembuangan air. Apakah yang pertama kali harus dilakukannya? Dalam keadaan semacam itu, dia tidak dapat menghadapi orang lain, dan juga tidak dapat berdiri sendiri. Kecuali jika dia gila, tidak menyadari keadaan dirinya yang menjijikan, tentu dia akan segera mandi dan membersihkan diri. Sabun dan air membersihkan batin adalah tobat. Celakalah orang yang tidak melihat dan merasakan bau busuk di dalam batinnya!)
17.   Ar – Razzaaq (Maha Pemberi Rezeki)
©   Jika seseorang benar – benar percaya bahwa rezeki kita berasal dari Allah dan bahwa rumah tangganya membutuhkan rezeki tersebut, maka setiap selesai melaksanakan sholat subuh dia dapat membaca yaa Razzaaq sebanyak 10 kali di keempat sudut rumahnya, dimulai dari sudut kanan dan menghadap kiblat. Allah akan menambahkan rezeki keluarganya.
©   Orang yang menuliskan Asma Allah ini dan menggantungkannya ditempat mereka bekerja. Insya Allah akan bertambah sukses.
©   Membaca yaa Razzaaq sebanyak 100 kali setelah sholat jumat akan membantu orang yang mengalami stres dan depresi.
18.   Al – Fattaah (Maha Pembuka, Yang Menghilangkan Kesulitan dan Pemberi Keputusan)
©     Barang siapa yang meletakkan tangan kanannya didada setelah sholat subuh dan membaca Asma Allah ini sebanyak 70 kali, Insya Allah hatinya akan bersih dari khayalan, kejahatan, egoisme, amarah dan kekotoran yang lainnya. Menerangi jiwanya dan memudahkan urusannya.
(Orang yang beriman bersyukur atas kehidupan yang telah mereka terima. Mereka mewujudkan rasa syukur mereka ke dalam perbuatan dengan melayani makhluk ciptaan Allah karena Allah, dengan selalu bekerja keras seolah – olah mereka tidak akan pernah mati.)
19.   Al – ‘Aliim (Maha Mengetahui)
©     Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali secara rutin setiap selesai sholat fardhu, maka ia akan memperoleh kemampuan untuk melihat hal – hal tertentu yang luput dari perhatian orang dan memiliki iman yang kuat. Di samping itu, hatinya akan dipenuhi dengan ma’rifatullahi (mengenal Allah).
©   Jika seseorang melazinkan membaca Asma Allah ini sebanyak 150 kali setiap hati, niscaya pemikiran dan pemahamannya akan bertambah.
(Dengan kasih sayang dan kemurahan-Nya, Allah memberikan apa yang dipinta oleh hamba-Nya, tanpa memerhatikan keimanan atau kekufuran. Jika engkau menginginkan dunia ini engkau akan mendapatkannya. Jika engkau menginginkan kehidupan yang kekal di akhirat, engkau akan mendapatkannya)
20.   Al – Qaabidh (Maha Menyempitkan)
©  Yaa Qaabidh adalah dzikir malaikat maut, Izrail. Barang siapa dizalimi disarankan membaca yaa Qaabidh sebanyak 903 kali, maka si zalim maupun kezaliman itu akhirnya akan hancur atau orang itu dilindungi dari keduanya.
©  Barang siapa menuliskan ism Al-Qaabidh pada empat puluh keping roti selama 40 hari, maka ia tidak akan merasakan sakitnya penyakit dan diselamatkan dari lapar, haus, luka dan sebagainya.
21.   Al – Baasith (Maha Melapangkan)
© Yaa Baasith adalah dzikir malaikat peniup sangkakala, Israfil. Barang siapa terbiasa membaca Asma Allah ini niscaya ia akan beroleh kedamaian di dalam hatinya, terbebas dari stress dan berbagai persoalan, penghasilannya bertambah, dicintai dan dihargai dan dapat memberikan kebahagiaan kepada orang lain.
© Jika seseorang berdzikir dengan Asma Allah ini seusai mengerjakan sholat Dhuha sebanyak sepuluh kali, sambil mengangkat kedua tangannya ke langit dan kemudian menyapukannya ke muka nya, niscaya Allah akan membukakan baginya salah satu pintu kekayaan.
22.   Al – Khaafidh (Maha Merendahkan, Yang Menghinakan Seseorang)
©   Barang siapa membaca yaa Khaafidh sebanyak 500 kali, maka semua hajatnya akan dipenuhi Allah dan menghilangkan semua kesulitannya, Insya Allah.
©   Orang yang berpuasa selama tiga hari dan pada hari yang keempat membaca Asma Allah ini 70 kali ketika duduk menyendiri, ia akan memperoleh kemenangan atas musuhnya, Insya Allah.
©   Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 889 kali pada waktu yang tepat, niscaya dia tidak akan dikalahkan oleh semua musuhnya.
©   Jika sebuah kelompok yang diancam oleh musuh berpuasa selama tiga hari dan pada hari keempat mereka berkumpul untuk membaca yaa Khaafidh sebanyak 7.000 kali yang dibagi sesuai dengan jumlah mereka, maka Allah akan menjaga mereka serta merendahkan musuh mereka.
(Orang yang direndahkan Allah hanya dapat ditinggikan oleh-Nya. Allah adalah Maha Penyayang. Perlakuan seperti itu akan membangunkan orang yang lalai dari tidur mereka. Dengan demikian, melalui penderitaan, keadaan rendah di tangan al-Khaafidh, menjadi karunia yang besar bagi orang yang sadar dan melihat tangan yang meninggikan dan tangan yang merendahkan)
23.   Ar – Raafi` (Maha Meninggikan Derajat Seseorang)
©        Jika orang yang berkeinginan untuk menjadi tinggi di kalangan manusia, hanya untuk menolong dan membimbing mereka ke jalan yang benar, membaca yaa Raafi’ 100 kali siang dan malam, niscaya kedudukan yang tinggi dan kekuatan akan diperolehnya.
©        Barang siapa membaca Yaa Raafi’ sebanyak 70 kali, niscaya ia akan selamat dari gangguan orang – orang yang aniaya.
©        Orang yang membaca Asma Allah ini 100 kali di tengah malam pada tanggal ke -14 bulan Qamariyah, Allah SWT akan mengaruniakan kecukupan kepadanya dan tidak berhajat kepada makhluk, Insya Allah.
24.   Al – Mu`izzu (Maha Memuliakan, Yang Memberikan Kemuliaan)
©      Jika seseorang yang merasa kaya tanpa berharta, yang menjadi kuat tanpa senjata dan otot dan mampu mengesampingkan egonya dalam usahanya untuk membantu orang lain, harus  berhadapan dengan musuh yang kuat dan teraniaya, maka dia dapat membaca Yaa Mu’izzu sesudah sholat malam pada hari minggu dan kamis. Dia akan terhindar dari rasa takut dan terlihat perkasa di mata musuh – musuhnya.
©      Jika Asma Allah ini dibaca 40 kali setelah sholat maghrib setiap Senin dan Jumat, Allah SWT akan mengaruniakan kepada orang yang membacanya kemuliaan dan kehormatan, dan Allah akan menanamkan rasa takut ke dalam hati seluruh makhluk kepadanya, Insya Allah.
25.   Al – Mudzillu (Maha Menghinakan)
©  Barang siapa membaca ism Yaa Mudzillu sebanyak 75 kali kemudian ia berdoa didalam sujudnya dan berkata, “Ya Allah, lindungilah aku dari kejahatan si Fulan”, niscaya ia akan bebas dari dalam penjaranya dan akan selamat dari gangguan orang – orang yang dengki dan aniaya.
26.   Al – Samii’ (Maha Mendengar)
©  Barang siapa membaca Yaa Samii’ pada hari kamis sesudah sholat Dhuha sebanyak 50 kali atau 500 kali, maka ia akan menjadi seorang yang makbul doanya.
©     Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali pada hari kamis antara sholat sunnah dan sholat fardhu pada saat subuh, maka Allah SWT akan mengaruniakan rahmat istimewa kepadanya, Insya Allah.
©  Jika seorang da’i atau penceramah di depan umum yang beriman bahwa Allah mendengar apa yang diucapkannya, membiasakan membaca Yaa Samii’ sesering mungkin, niscaya kata –katanya akan sangat berpengaruh terhadap para pendengarnya.
(Allah berfirman dalam salah satu hadis qudsi, “Tidaklah seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan terus menerus bersikap taat kecuali Aku akan mencintai-Nya dan jika Aku mencintainya maka Aku menjadi telinganya yang dengannya dia mendengar dan menjadi lidahnya yang dengannya dia bicara dan menjadi tangannya yang dengannya dia menggenggam.”)
27.   Al – Bashiir (Maha Melihat, Yang Maha Melihat Segala Sesuatu)
©  Orang yang membaca Yaa Bashiir sebanyak 100 kali setelah sholat jumat secara istiqamah, Allah WT akan mengaruniakan kepadanya penglihatan (mata) yang tajam dan cahaya dalam hatinya. Insya Allah.
©      Jika suatu pekerjaan tidak diniatkan untuk diri sendiri melainkan karena Allah, kemudian orang tersebut membaca yaa Allaah yaa Bashiir sebanyak 100 kali sebelum sholat jumat, niscaya Allah akan menggembirakan orang itu dengan kasih sayang-Nya dan memberikannya keberhasilan dalam pekerjaan yang diniatkannya itu.
(Allah juga telah memberikan kepada kita mata hati untuk melihat hal – hal yang lebih dalam daripada yang dapat ditangkap oleh penglihatan mata biasa, mata batin untuk melihat batin manusia. Mata itu disebut bashiirah. Meskipun kita tidak dapat melihat Allah, karena hanya Dia yang dapat melihat diri-Nya, tetapi dengan bashiirah kita dapat melihat diri kita sendiri.)
28.   Al – Hakam (Maha Menetapkan Segala Hukum)
©      Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 99 kali pada akhir malam dalam keadaan wudhu dan mengkonsenterasikan pikiran maka Allah akan menjadikan batinnya sebagai tempat rahasia – rahasia ketuhanan dan hatinya akan dipenuhi dengan cahaya.
(Tak perlu khawatir atas apa yang akan terjadi dan ada alasan untuk menyesali apa yang telah terjadi, sebab penyesalan tak akan mengubah apa – apa. Terimalah dan kepadamu akan diberikan keridhoan dan kedamaian. Alih – alih mempersoalkan keputusan Allah, jadilah hakim sejati bagi dirimu sendiri. Janganlah kau aniaya dirimu sendiri dan jangan pula membebaskan atau memanjakan dirimu sendiri. Nilailah orang lain seperti halnya engkau menilai dirimu sendiri)
29.   Al – ‘Adl (Mah Adil)
©      Barang siapa menulis (dengan za’faran atau dengan isyarat jari) Asma Allah ini di atas 20 potong roti pada malam atau siang hari jumat, kemudian memakannya, maka Allah SWT akan menjadikan seluruh makhluk tunduk kepadanya, Insya Allah.
30.   Al – Lathiif (Maha Halus, Maha Lembut, Maha Mengasihi)
©   Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 133 kali setiap hari, Allah SWT akan mengaruniakan kepadanya rezeki yang berlimpah.
©      Siapa saja yang ditimpa kesulitan hendaknya berwudhu dengan benar kemudian mengerjakan sholat sunat dua rakaat, kemudian sambil meniatkan maksudnya dan membaca Asma Allah ini 100 kali, maka Allah SWT akan memberikan jalan keluar dari kesulitannya itu, Insya Allah.
©   Membaca Yaa Lathiif sebanyak 129 kali akan menolong orang yang mengalami depresi dan stres.
© Jika Seseorang biasa membaca Allaah Lathiifun bi ‘ibaadih yarzuq man yasyaa’ wa huwa al-Qawiiyy al-‘Aziiz (Allah Maha Lembut kepada hamba – hamba-Nya, Dia memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa) sebanyak 9 kali setiap, maka Insya Allah dia akan mendapatkan hari yang lebih mudah dan lebih bahagia.
(Sering kali orang harus mengenal lawan kata dari sesuatu untuk memahaminya. Orang yang tidak pernah merasakan kesedihan, tidak akan mengenal kebahagiaan. Jika tidak ada yang buruk, kita tidak akan mengenal keindahan. Baik dan buruk sama pentingnya. Allah menunjukkan yang satu dengan yang lain, yang benar dengan yang salah, dan menunjukkan kepada kita akibat dari masing – masingnya.)
31.   Al – Khabiir (Maha Mengetahui)
©   Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini selama 7 hari maka akan datang kepadanya ruhaniah (sebangsa malaikat) yang akan memberitahukan kepadanya berita – berita tentang kejadian yang berlansung pada tahun itu, atau berita tentang raja – raja atau berita tentang hati dan lain – lain.
©  Barang siapa berada di dalam kekuasaan orang yang selalu menganiayanya, maka ia harus memperbanyak berdzikir dengan Asma Allah ini.
©  Barang siapa yang hawa nafsunya tidak pernah terpuaskan hendaknya selalu membaca Asma Allah ini, Insya Allah ia akan segera terbebas dari hawa nafsu yang tak terpuaskan itu.
©      Jika seseorang yang menderita perangai buruk dan sungguh – sungguh merasa malu serta ingin menghilangkannya, maka sangat berfaedah baginya untuk membaca yaa Khabiir sesering mungkin.
©      Jika seorang beriman merasa cemas terhadap akibat dari suatu perbuatan, maka kepadanya akan diperlihatkan akibat dari perbuatannya itu di dalam mimpinya jika dia membaca ayat “alaa ya’lam man khalaqa wa Huwa al-Lathiif al-Khabiir” (Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui [yang kamu lahirkan dan rahasiakan]? Dan Dia Maha Halus lagi Maha mengetahui) [Al-Mulk : 14] sebanyak beberapa kali hingga dia tertidur di malam hari.
32.   Al – Haliim (Maha Penyantun)
©      Jika Asma Allah ini ditulis di kertas kemudian dituangkan air, lalu air tersebut dipercikkan atau diusapkan  pada alat tukangnya, maka akan dapat menambah keberkahannya, jika disapukan pada sebuah kapal, maka kapal tersebut akan terhindar dari bahaya tenggelam dan dari segala marabahaya.
©      Jika seseorang yang pemarah membaca yaa Haliim sebanyak 88 kali pada saat amarahnya nyaris memuncak, niscaya marahnya akan reda.
©   Jika cinta salah seorang dari pasangan suami istri memudar, maka dengan menuliskan Asma Allah ini pada sebuah apel dan memakannya akan membantu mengembalikan rasa cinta itu.
©      Jika Asma Allah ini dituliskan pada secarik kertas, lalu dilarutkan kedalam air dan air itu disiramkkan ke atas lahan atau kebun, maka Insya Allah tanahnya akan menghasilkan panen yang lebih baik.
(Allah mencintai hati yang suci dan bersih, laksana cermin bersih memantulkan sifat – sifat-Nya yang indah. Allah mencintai sikap lemah lembut manusia haliim yang tidak mau mengutuk dan membalas, tetapi lebih suka menunggu dan berharap agar musuh – musuhnya berubah dan menjadi haliim dengan sendirinya.)
33.   Al - ‘Azhiim (Maha Agung)
©      Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 12 kali, niscaya ia akan selamat dari segala sesuatu.
©      Orang yang sering berdzikir dengan Asma Allah ini, maka Allah SWT akan mengaruniakan kemuliaan dan kehormatan padanya, Insya Allah.
© Menurut sebuah hadist Nabi Muhammad SAW, jika engkau membaca “subhaana Allaah wa bi hamdih subhaana Allaah al-‘azhiim astaghfirullah sebanyak 100 kali antara menyingsingnya fajar dan terbitnya matahari, tentu hal itu akan membantumu menjauhkan diri dari mengejar – ngejar keberhasilan duniawi, sebab keberhasilan duniawi yang akan mengejar dirimu.
©      Jika engkau takut terhadap kejahatan musuh yang kuat dan kau baca yaa ‘Azhiim dzaa tsanaa al-fakhr wa al-‘izz wa al-majd wa al-kibriyaa’ falaa yadzillu ‘izzuh (“Wahai Yang Maha Besar yang memiliki pujian Kebanggaan dan Kekuatan, Kemuliaan dan Keagungan; yang kebesaran-Nya tidak direndahkan”) sebanyak 12 kali dan setiap satu kali engkau meniup dirimu sendiri, tentu engkau akan tahan terhadap kejahatan yang akan dilakukan musuhmu terhadap dirimu.
(“Orang yang belajar, mengajarkan apa yang diketahuinya, dan mengamalkan ilmunya disebut ‘Abd al-‘Azhiim di surga.” [Hadist Nabi Muhammad SAW].
‘Abd al-‘Azhiim adalah orang yang kepadanya Allah memperlihatkan kebesaran-Nya yang sempurna. Dan dari kekuatan yang berasal dari kebenaran, dia melihat azab bagi para penentang kebenaran dan pahala bagi pembela kebenaran. Kehebatan dan kekuatannya berada di atas orang lain karena kebesaran batinnya dicerminkan oleh penampilan lahirnya)
34.   Al – Ghafuur (Maha Pengampun, Maha Mengampuni)
©  Jika Seseorang merasa berdosa dan oleh karenanya merasa berat di dalam hatinya, dengan membaca yaa Ghafuur sebanyak 100 kali setelah sholat jumat, penderitaannya akan hilang dan jika Allah menghendaki, Dia akan mengampuni dosa itu.
©      Barang siapa sering membaca Asma Allah ini maka malapetaka dan duka cita akan menjauh darinya, Insya Allah. Disamping itu Allah SWT akan memberikan keberkahan pada kekayaannya dan keturunannya.
©      Orang yang mengucapkan sebanyak tiga kali yaa Rabb Aghfirli Al –Ghafuur ketika sujud maka Allah SWT akan mengampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
©      Barang siapa menuliskan Asma Allah ini diatas orang yang sakit demam, niscaya si pesakit akan sembuh.
© Barang siapa menuliskan Sayyidul – Istighfaar lalu menghapuskannya dengan air dan diminumkannya kepada orang yang sedang kesulitan dalam menghadapi ajal sehingga lidahnya sulit mengucapkan kata – kata, maka akan mudahlah saat sakaratul-maut orang yang bersangkutan. Ini telah coba oleh banyak orang dan berhasil dengan baik.
35.   Asy – Syakuur (Maha Mensyukuri)
©     Barang siapa menuliskannya bagi orang yang menderita sesak napas atau merasa letih badannya atau merasa berat tubuhnya, kemudian tulisan itu dihapus (dilunturkan)nya dengan air dan diminumkan kepda orang yang sakit itu, serta digunakan untuk mengusap badannya, niscaya si pesakit akan sembuh dari penyakitnya berkat izin Allah SWT. Dan jika air tersebut diusapkan ke muka orang yang menderita lemah pandangan, niscaya ia akan mendapatkan keberkatannya.
©     Barang siapa membaca Asma Allah ini setiap hari sebanyak 41 kali untuk mengatasi masalah keuangan, jasmani, ruhani, pikiran dan sebagainya. Insya Allah masalah tersebut akan segera teratasi.
36.   Al – ‘Aliiyy (Maha Tinggi)
©  Seseorang yang membaca Asma Allah ini setiap hari secara istiqamah dan membawa serta tulisan tersebut dalam badannya, maka derajatnya akan ditinggikan dan dikaruniai kemakmuran, dan semua hajatnya akan terpenuhi, Insya Allah.
©    Barang siapa menuliskan Asma Allah ini atas seorang anak kecil, maka Allah SWT akan menyampaikannya kepada tingkat dewasanya; jika dituliskan kepada seorang bujang, maka ia akan dikumpulkan dengan keinginannya; dan kalau dituliskan kepada orang yang miskin, maka ia akan mendapatkan kekayaan berkat karunia Allah SWT.
37.   Al – Kabiir (Maha Besar)
©      Jika seseorang dipecat dari jabatannya, hendaknya ia berpuasa selama tujuh hari dan setiap hari membaca yaa kabiir anta al-ladzii laa tahdi ‘uquul li washfi ‘azamatih (“Wahai Yang Maha Besaar Yang tak dapat dilukiskan akal”) sebanyak 1.000 kali, maka jabatannya tersebut akan kembali kepadanya, disamping itu ia akan memperoleh kemuliaan dan kehormatan, Insya Allah.
©     Berkhasiat untuk membuka pintu ilmu pengetahuan dan makrifat bagi orang yang banyak berdzikir dengan Asma Allah ini.
©  Barang siapa yang mempunyai banyak utang, kemudian ia berdzikir dengan membaca yaa kabiir anta al-ladzii laa tahdi ‘uquul li washfi ‘azamatih (“Wahai Yang Maha Besaar Yang tak dapat dilukiskan akal”) sebanyak 1.000 kali, niscaya mereka akan mampu melunaskan utang – utangnya itu.
38.   Al – Hafiizh (Maha Pelestari, Maha Memelihara, Maha Melindungi)
©  Barang siapa yang berdzikir dengan Asma Allah ini dengan istiqamah atau menuliskannya dan membawanya di tempat yang menakutkan, maka ia akan selamat, sekalipun ia tidur di tempat binatang buas.
©  Jika seseorang mengenakan kalung bertuliskan nama  yaa Hafiizh dan dia tidak lupa membacanya paling sedikit 10 kali dalam sehari, niscaya ia akan selamat dari kekerasan, malapetaka, kehilangan dan hal – hal yang membawa madharat, Insya Allah.
39.   Al – Muqiit (Maha Pemelihara, Maha Memberi Rezeki dan Kekuatan)
©      Barang siapa menuliskan Asma Allah ini atau membacakannya ke atas tanah, lalu tanah itu dibasahinya dan kemudian diciumnya, niscaya Allah akan menguatkannya dalam menahan rasa lapar.
© Orang yang hendak melakukan perjalanan yang sulit dan berbahaya dapat membaca yaa Muqiit  sebanyak 7 kali di atas sebotol air, kemudian menuliskan Asma Allah ini pada botol tersebut sebanyak 7 kali pula. Selama dia minum dari botol itu di dalam perjalanannya, dia akan mendapatkan kekuatan untuk mengatasi berbagai kesulitan dan bahaya yang mungkin dihadapinya.
©   Barang siapa meniupkan Asma Allah ini di sebuah wadah setelah dibaca sebanyak 7 kali, kemudian meminum airnya untuk dirinya atau untuk orang lain, atau bernafas dalam – dalam di atas wadah tersebut, maka semua hajatnya akan terpenuhi, Insya Allah.
(Memilih yang haram tidak akan menambah rezekimu. Apa pun makananmu dan dari mana pun engkau mendapatkannya, itu hanya dapat menjadi bagianmu. Sarana tidaklah menciptakan rezeki. Bahkan alat tidak memberi rezeki. Sarana dan alat tak ubahnya pipa yang berasal dari Allah, Maha Pemberi Rezeki, kepada setiap makhluk. Makanan yang terdapat di dalam pipa tersebut mengalir sampai kematian menekan dari ujung pipa tersebut. Kematian tidak akan datang kepadamu sampai makananmu habis. Ia pasti datang kepadamu setelah suapan terakhirmu dan embusan napasmu yang penghabisan.)
40.   Al – Hasiib (Maha Penghitung)
©  Barang siapa takut dikalahkan oleh temannya, menghadapi tetangga yang licik, orang yang iri hati, atau untuk menjaga rumah seseorang dari kerusakan maka ia harus membaca yaa Hasiib setiap hari sebelum matahari terbit dan sesudah matahari tenggelam sebanyak 70 kali. Maka sebelum satu minggu, Allah sudah menyelamatkannya dari rasa takutnya itu. Membaca Asma Allah ini hendaklah dimulai dari hari Kamis.
©   Jika seseorang menuliskan nama ini pada botol dan memberi minum bayi yang sering menangis dari botol ini, niscaya tangisnya akan berhenti.
(Ketahuilah bhwa setiap menit yang berlalu tanpa keuntungan, setiap jam yang tidak engkau manfaatkan karena Allah, merawat mahkluk-Nya, atau mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya, memuji-Nya, mencermati apa yang tengah engkau kerjakan, adalah sebuah kerugian. Engkau tidak memiliki harapan untuk mendapatkan kembali yang telah hilang, engkau tidak dapat menebus hari kemarin, bahkan sekiranya engkau habiskan sisa hidupmu. Hargailah hidupmu!!! Janganlah engkau sia – siakan dalam kemalasan, kelalaian dan mimpi. Buatlah perhitungan sejak saat ini sebelum engkau harus memperhitungkannya di hadapan Allah Al-Hasiib)
41.   Al – Jaliil (Maha Agung, Maha Tinggi dan Mulia)
©   Barang siapa membaca atau menuliskan Asma Allah ini pada sehelai kertas dengan tinta misik dan za’faran, lalu dibawanya, maka Allah akan memberikan kewibawaan dan kebesaran kepada-Nya.
42.   Al – Kariim (Maha Dermawan, Maha Pemurah)
©     Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini ketika hendak tidur dan dilakukan secara rutin, maka Allah akan menanamkan sifat Karim kedalam hati orang – orang arif.
©      Orang yang membaca yaa Kariim sebanyak 270 kali setiap hari akan terbebas sama sekali dari utang mereka.
©  Barang siapa membaca astaghfirullaah yaa Kariim sering kali merasa aman dari hukuman Allah dan mengharapkan ampunan-Nya
43. Ar – Raqiib (Maha Mengawasi, Maha Mengamati)
© Orang yang beriman yang telah diberikan karunia ihsaan, dikaruniai keyakinan yang kuat bahwa Allah melihat mereka setiap saat, membaca Asma Allah ini ditempat yang tersembunyi, maka mata hatinya akan melihat rahasia yang tidak dapat dilihat oleh orang lain. Dia bahkan dapat memahami bahasa binatang, tumbuh – tumbuhan dan benda – benda mati.
©     Jika seseorang lupa atau kehilangan sesuatu, membaca Asma Allah ini akan membantu orang itu untuk menemukannya kembali.
©     Jika seseorang merasa takut terhadap tenung atau sihir yang ditujukan kepadanya, membaca nama ini sebanyak 312 kali sehari selama seminggu akan membantu sihir itu menjadi tak bertuah.
©  Barang siapa menginginkan keluarganya dan hartanya dilindungi dari kerusakan dan bencana, hendaknya membaca Asma Allah ini setiap hari 7 kali dan meniupkan pada mereka. Hendaknya dia terus membaca Asma Allah ini kapan saja sehingga akan memperoleh perlindungan setiap saat.
©     Barang siapa merasa khawatir terhadap janin yang dikandung oleh seorang ibu dari bahaya keguguran, maka hendaknya dibacakannya ke atas perut si ibu Asma Allah ini sebanyak 7 kali, maka Insya Allah si ibu akan terhindar dari keguguran.
©     Barang siapa hendak berlayar dan ia merasa khawatir bahwa di antara keluarga yang ditinggalkannya ada yang berbuat tidak senonoh, maka hendaklah dibacakan Asma Allah ini 7 kali sambil memegang tengkuk mereka. Insya Allah apa yang dikhawatirkannya itu tidak akan terjadi.
(Bagi orang yang miskin, berputus asa dan ragu – ragu terhadap kemurahan Allah juga berbahaya. Juga berbahaya bagi orang yang berdosa, seberapa besar pun dosanya, untuk meragukan kasih sayang dan kemurahan Allah)
44. Al – Mujiib (Maha Mengabulkan)
©     Orang yang senantiasa berdzikir membaca yaa Mujiib, maka doa – doanya akan dikabulkan.
©     Jika Seseorang membaca yaa Mujiib sebanyak 55 kali setelah mengerjakan sholat sunat, terutama ketika matahari terbit, maka kebutuhannya akan dipenuhi.
©     Membaca Asma Allah ini juga akan menghentikan desas – desus dan fitnah yang ditujukan kepada seseorang.
45.   Al – Waasi` (Maha Luas)
©      Berkhasiat mendatangkan kelapangan dan kedudukan, lapang dada dan terhindarnya ia dari sifat dendam dan tamak, serta mendatangkan sifat qanaa’ah bagi orang yang berdzikir dengannya.
©      Barang siapa menginginkan kelimpahan harta benda, ketinggian ruhaniah, kecukupan dan tidak tergantung kepada siapa pun, hendaknya selalu berdzikir dengan Asma Allah ini.
©  Orang – orang yang memiliki beban pekerjaan dan tanggung jawab yang berat yang rasanya tidak dapat mereka pikul akan beroleh kekuatan dan keringan jika mereka terus – menerus berdzikir dengan Asma Allah ini.
©   Membaca yaa Waasi’ sebanyak 170 kali dapat menyembuhkan seseorang dari depresi.
(Ketahuilah bahwa pengetahuan Allah itu luas, menyeluruh dan di mana – mana. Engkau tidak dapat menyembunyikan apa pun dari–Nya. Kekuasaan-Nya mencakup segala, tak ada yang dapat menghindarnya, oleh karena itu berhati – hatilah terhadap perbuatan dosa dan maksiat)
46.   Al – Hakiim (Maha Bijaksana)
© Jika Seseorang merasa bahwa dirinya tidak mampu melaksanakan tugas yang diembannya, atau jika semua usaha yang ditempuhnya mengalami kegagalan, kemudian dia tetap membaca Asma Allah ini, niscaya segalanya akan berubah menjadi lebih baik.
©     Barang siapa terus menerus membaca yaa Hakiim, maka Allah akan membukakan baginya ilmu dan hikmah.
©  Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini, niscaya Allah akan memalingkan dirinya apa – apa yang membahayakan dirinya dan akan membukakan baginya pintu hikmah.
47.   Al – Waduud (Maha Pecinta)
©  Barang siapa membaca Asma Allah sebanyak 1.000 kali kemudian meniupkannya pada makanan, lalu makanan tersebut ia makan bersama – sama istrinya, maka perselisihan dan perbedaan di antara mereka segera teratasi. Cinta dan kasih sayang juga akan tertanam di hati mereka, Insya Allah.
©   Jika seseorang menuliskan Asma Allah ini pada secarik kain sutra kemudian membawanya dan ingat untuk sering membacanya, niscaya orang – orang akan makin menyukainya.
©   Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, niscaya Allah akan mencintainya. Karena itulah para guru tarekat sering menganjurkan murid – muridnya agar berdzikir dengan Asma Allah.
(Dengan mencintai-Nya, kita juga mencintai orang – orang yang dicintai – Nya, orang – orang yang mencintai – Nya, orang – orang yang mengajarkan firman – Nya dan kata – kata yang mereka ajarkan. Semua cinta adalah milik – Nya.
Semua yang kita cintai itu fana, seperti halnya diri kita sendiri. Yang kekal adalah jiwa kita yang suci, karunia terbesar bagi kita dan pemilik jiwa itu yakni Pencipta kita. Kesadaran akan hal itu merupakan anugerah yang lebih besar dari semua yang kita miliki di dunia ini. Sebab jika Allah mencintai hamba-Nya, tentu Dia akan memberikan kepada orang tersebut pemahaman, kesadaran, iman dan rasa cinta kepada – Nya.)
48.   Al – Majiid (Maha Mulia)
©   Jika seorang beriman yang memiliki sifat yang baik, yang terkena penyakit kulit, berpuasa pada tanggal 13 14 dan 15 bulan Qamariyah dan ketika berbuka membaca yaa Majiid sebanyak 100 kali, maka penyakitnya itu dapat tertolong. Cara ini juga menolong dalam kasus penyakit hati dan depresi.
49.   Al – Baa’its (Maha Membangkitkan)
©     Jika seseorang mampu mengakui bahwa ia lalai dan gagal dalam menjalani hidup menurut ketentuan – ketentuan Allah, dan mengetahui bahwa dia tidak takut kepada azab Allah, tetapi masih menderita karena keadaan ini dan ingin mengubahnya, dia harus sering membaca Asma Allah ini, maka dia akan merasa takut, cinta dan berharap kasih sayang Allah dan mengubah jalan hidupnya.
© Jika seseorang dituduh secara sewenang – wenang, maka membaca  Yaa Baa’its sebanyak 7.070 kali akan menyelamatkannya.
© Barang siapa ketika hendak tidur meletakkan tangannya didadanya dan membaca Asma Allah ini sebanyak 101 kali, maka hatinya akan hidup dengan ilmu dan hikmah, Insya Allah.
50.   Asy – Syahiid (Maha Menyaksikan)
©      Berkhasiat menjadikan orang yang berdzikir dengan Asma Allah ini kembali kepada kebenaran dari kebathilan.
©      Orang yang berdosa karena berbuat maksiat kepada Allah dan dia benar – benar mengetahui bahwa dirinya melakukan hal yang salah akan dapat mengendalikan perbuatannya jika dia membaca yaa Syahiid sebanyak 21 kali tanpa putus.
©      Jika Asma Allah ini dibacakan sambil meletakkan telunjuk pada tangan anak yang bandel, niscaya anak itu akan menjadi lebih penurut.
©      Barang siapa yang menginginkan agar anak dan istrinya yang durhaka menjadi taat, hendaknya meletakkan tangannya di keningnya, kemudian membaca Asma Allah ini sebanyak 21 kali dan meniupkannya, Insya Allah mereka akan mentaatinya.
(Dia lebih dekat kepada hamba – hamba-Nya daripada jiwa mereka sendiri. Dia memiliki cinta dan kasih sayang terhadap mereka yang jauh lebih besar daripada perhatian mereka terhadap diri mereka sendiri. Karunia-Nya tidak terbatas: tak ada akhir bagi rahmat-Nya)
51.   Al – Haqq (Maha Benar)
©     Jika membaca laa ilaaha illaa Allaah al-Malik al-Haqq al-Mubiin (“Tidak ada Tuhan selain Allah, Maha Raja, Kebenaran Yang Nyata) sebanyak 100 kali setiap hari, niscaya dia akan mendapat rezeki yang tidak diduga – duga.
©     Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali setiap hari, maka akhlaknya akan menjadi baik.
©  Orang yang menuliskan Asma Allah ini pada sehelai kertas persegi panjang pada keempat sudutnya, lalu diletakkannya pada telapak tangannya di waktu sahur, sambil mengangkatnya ke arah langit, niscaya Allah akan melindunginya dari apa yang disusahkannya.
(Tawakkul, berserah diri kepada Allah, bukan berarti mengabaikan sebab – sebab dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak peduli terhadap sebab itu dan akibatnya adalah sikap malas. Bertawakal kepada Allah merupakan salah satu kewajiban dalam Islam, sedangkan sikap malas adalah dosa)
52.   Al – Wakiil (Maha Memelihara, Maha Mencukupi)
©  Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini, niscaya Allah akan membukakan baginya pintu – pintu kebaikan dan rezeki.
©  Jika seseorang yang bertawakal kepada Allah berada dalam bahaya bencana alam atau tengah di serang musuh, membaca Asma Allah ini secara terus menerus  sebanyak 66 kali, niscaya dia akan selamat.
©     Rasulullah SAW bersabda, “Jika engkau membaca Hasbiiyallaah laa ilaaha illaa huwa ‘alayh tawakkaltu wa huwa rabb al-‘arsy al-‘azhiim (‘Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia, hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dialah Tuhan yang memiliki Arasy Yang Agung’ [at-Taubah :129] ) diwaktu pagi dan malam hari, maka Allah akan menjadi wakilmu dan akan membimbing urusanmu di dunia ini dan di akhirat dengan bimbingan yang terbaik bagimu”.
53.   Al – Qawiyy (Maha Kuat)
©      Orang yang dizalimi hendaknya membaca Asma Allah ini sebanyak – banyaknya untuk menghentikan kezalimannya. Maka Allah akan memberikan perlindungan kepadanya. Insya Allah.
©      Orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak 116 kali setiap hari, jika mereka lemah atau lelah karena melaksanakan sholat lima waktu, maka mereka akan mendapatkan kekuatan dan senang melaksanakan sholat itu.
©      Jika seseorang menderita selama melaksanakan perjalanan yang sulit dan berbahaya membaca Asma Allah ini, niscaya mereka tidak akan merasakan penderitaan itu.
©     
Jika seseorang memasuki tempat atau keadaan yang berbahaya, mana membaca bi ism Allaah al-Rahmaan al-Rahiim wa laa hawla wa laa quwwata illaa bi Allaah Al-‘Aliyy Al-‘Azhiim (“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan tak ada daya dan tak ada upaya selain Allah Yang Maha Tinggi, Yang Maha Besar”) akan menghilangkan bahaya atau memberi orang itu kekuatan untuk menghadapinya.

(Seorang hamba harus mengharapkan agar semua kebaikan dan keindahan datang dari Allah, dan hanya takut kepada azab Allah. Dengan demikian semua rasa takut yang lain hilang dari hati hamba – hamba yang telah tertambat kepada Tuhan mereka)

54.   Al – Matiin (Maha Kukuh, Maha Sempurna Kekuatannya)
© Jika seorang yang beriman menydari bahwa dirinya sendiri merupakan seorang yang zalim lagi berperangai buruk, dan ingin meninggalkan sifat buruk itu, maka hendaknya dia membiasakan membaca Asma Allah ini sebanyak 500 kali setiap hari, niscaya akan membantunya untuk menjadi orang yang lebih baik.
©     Jika seorang ibu kekurangan air susu untuk bayinya, maka jika dia minum dari cangkir yang bertuliskan yaa Matiin maka air susunya akan bertambah.
©   Barang siapa membacakan Asma Allah ini pada anak perempuan kecil atau anak laki – laki kecil sebanyak 10 kali, niscaya anak tersebut tidak akan berbuat durhaka.
55.   Al – Waliyy (Maha Melindungi, Maha Menolong dan Mengendalikan)
©    Jika seorang beriman membaca Asma Allah ini sebanyak 700 kali pada malam jumat, maka semua rintangan material dan spiritual akan hilang. Mudah – mudahan orang seperti itu melihat hakikat yang sebenarnya dan makna segala sesuatu.
©      Dalam perkawinan yang salah satu pasangannya memiliki sifat suka bertengkar, jika pasangan lain mengingat Asma Allah ini ketika mereka sedang bertengkar niscaya pertengkaran itu tidak akan berubah menjadi perkelahian.
©     Jika seseorang memiliki istri yang perilakunya buruk, hendaknya Asma Allah ini dibaca terus – menerus ketika berada di hadapannya, Insya Allah perilakunya akan menjadi baik.
©      Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini pada malam jumat sebanyak 1.000 kali, nicaya Allah akan memberikan wilayah (kepemimpinan) kepadanya dan akan di hisab dengan hisab yang mudah.
(Para wali Allah mempunyai mata yang diterangi oleh, dan melihat dengan, cahaya Tuhan. Mereka menarik pelajaran dari semua yang mereka dengar dan lihat. Cahaya Tuhan memancar di wajah mereka: siapa pun yang melihatnya menjadi ingat kepada Allah)
56.   Al – Hamiid (Maha Terpuji)
© Jika seseorang yang membaca yaa Hamiid dalam keadaan menyendiri sebanyak 93 kali selama 45 hari, maka kebiasaaan dan sifat – sifatnya yang buruk akan berubah menjadi baik. Insya Allah.
©   Jika seorang yang keimanan, ibadah dan sifatnya sejalan dengan seorang muslim membaca Asma Allah sebanyak 99 kali setelah sholat subuh, Allah akan menerangi hati orang tersebut pada hari itu.
©   Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 66 kali setelah sholat subuh dan sholat isya, maka Allah akan memperindah ucapan dan perbuatannya.
©   Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali setiap setelah melaksanakan sholat lima waktu, Allah akan memasukkan orang tersebut ke dalam golongan hamba – hamba-Nya yang saleh yang akan dicintai dan akan dilayani oleh semua orang dan setiap makhluk hidup
©      Jika seseorang memiliki mulut yang kotor, dengan menuliskan yaa Hamiid pada sebuah gelas dan minum dari gelas ini secara teratur, maka ucapannya akan menjadi baik.
(Setan dan setan diri seseorang, hawa nafsu, adalah pencuri yang beroperasi di dalam kegelapan dan masuk ke dalam rumah yang gelap. Mereka tidak akan masuk ke dalam rumah Tuhan, hati yang disinari oleh cahaya iman. Pintu menuju hati adalah pikiran; cahaya pintu itu adalah ilmu. Cahaya itu menghalangi jahatnya kebodohan, khayalan, kemunafikan dan kesombongan. Jika cahaya jiwa adalah kesadaran, maka kegelapannya adalah kelalaian.)
57.   Al – Muhshiy (Maha Pencatat, Maha Memperhitungkan Setiap Amalan)
©     Orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak 20 kali setiap hari kemudian meniupkan di 20 potong roti kemudian dimakan, Allah akan menjadikan seluruh makhluk tunduk kepadanya, Insya Allah.
©   Bagi orang yang mengalami kesulitan dalam memahami apa yang mereka dengar atau dalam mengingat sesuatu, membaca Asma Allah ini sebanyak 148 kali akan membantu. Membaca Asma Allah ini juga memberikan dorongan kepada manusia untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri.
(Barang siapa menyekutukan Allah, berarti dia telah melakukan satu – satunya dosa yang tidak dapat dimaafkan.)
58.   Al – Mubdi’u (Maha Memulai Segala Sesuatu)
©      Jika seseorang ragu – ragu dalam menetapkan keputusan yang akan diambilnya, maka dengan membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali dia akan dapat memutuskan dengan cepat.
©      Barang siapa yang meletakkan tangannya di perut istrinya yang sedang hamil, kemudian membaca yaa Mubdi’u sebanyak 99 kali pada waktu sahur, maka istrinya tidak akan keguguran dan anaknya tidak akan lahir premature, Insya Allah.
59.   Al – Mu`iid (Maha Mengulangi Kejadian)
©  Jika ada seseorang yang hilang, hendaknya Asma Allah ini dibaca 70 kali disetiap sudut rumahnya pada malam hari ketika semua orang telah tidur. Maka ia akan kembali setelah 7 hari atau diketahui keberadaannya dalam waktu tersebut. Insya Allah
© Berkhasiat untuk mengingatkan hafalan yang terlupa jika berdzikir dengan Asma Allah ini.
©     Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, maka akan hilanglah kebingungannya dan akan ditunjukkan ke jalan kebenaran.
©      Jika seseorang yang kehilangan alat rumah tangga atau barang yang berharga membaca Asma Allah ini sebanyak 77 kali pada keempat dinding rumah di keheningan malam setelah semua orang tertidur, berita mengenai orang yang mencuri atau barang yang hilang akan mengembalikan barang tersebut.
(Abd al-Mu’iid adalah orang yang didalam dirinya Allah telah menempatkan pengetahuan mengenai rahasia bahwa segala sesuatu terus – menerus diciptakan kembali)